LAMONGAN, FaktualNews.co – Dalam meningkatkan, mendorong dan menumbuhkan rasa tanggung jawab kepada Generasi Z untuk menjaga keutuhan NKRI, Universitas Islam Darul `Ulum (Unisda) Lamongan mengadakan Seminar Kebangsaan dengan tema “Reaktualisasi Spirit Resolusi Jihad Bagi Generasi Z” pada Sabtu, 4 November 2024, di Gedung Sasana Budaya dan Olahraga (Sabudga) Unisda Lamongan.
Seminar ini bertujuan membekali peserta, khususnya mahasiswa Unisda dan anggota IPNU-IPPNU se-Lamongan, dengan materi penting tentang Hari Santri dan nilai-nilai perjuangan santri dalam membangun bangsa.
Dalam sambutannya Rektor Unisda, Dr. Muhammad Hafidh Nashrullah menyampaikan. Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2024, seminar kebangsaan bertema “Reaktualisasi Spirit Resolusi Jihad bagi Generasi Z” sangat relevan untuk menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan zaman dengan nilai-nilai Aswaja An-Nahdliyah.
Rektor kampus hijau julukan Unisda Lamongan juga mengingatkan pentingnya membekali diri dengan ilmu dan keterampilan yang akan menjadi fondasi bagi generasi muda untuk berkontribusi secara positif dalam membangun bangsa. “Semangat jihad di sini berarti jihad ilmu, intelektual, dan sosial yang memperkuat kearifan lokal dan keislaman,” tambahnya.
Acara yang juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain Ketua PWNU Jawa Timur KH. Abdul Hakim Mahfudz, Ketua Panitia HSN Jawa Timur Dr. KH. M. Wafiyul Ahdi Amanullah, S.H., M.Pd.I., dan Ketua Senat Unisda sekaligus penanggung jawab kegiatan Prof. Dr. M. Afif Hasbullah, anggota DPRD Jawa Timur Abdullah Muhdi, M.H., anggota BNSP dan Pengasuh Pesantren Skill Lumajang-Jember Dr. KH. Muhammad Nur Hayid, serta dr. Elza Amelia Firdaus, dokter dan selebgram yang turut menginspirasi generasi muda tentang pentingnya personal branding di era digital saat ini.
Sebagai pemateri utama, Dr. KH. Muhammad Nur Hayid, Pengasuh Pesantren Skill Lumajang-Jember. Menekankan kepada para peserta, khususnya Generasi Z, untuk mempersiapkan diri dengan baik dan tidak hanya larut dalam kehidupan digital. “Banyak perusahaan yang ragu mempekerjakan generasi Z karena dianggap kurang berkomitmen dan terlalu asyik dengan gadget. Generasi Z perlu membekali diri agar tidak menjadi generasi yang hanya bermain HP,” ujarnya.
Acara yang juga dihadiri tokoh DPRD Jawa Timur Abdullah Muhdi mengaku bahwa kolaborasi dan inovasi adalah kunci penting dalam menjaga semangat Resolusi Jihad yang relevan dengan tantangan saat ini.
Sementara itu, dr. Elza Amelia Firdaus berbagi pandangan tentang kerja milenial saat ini. “Pentingnya menciptakan personal branding baik di dunia nyata maupun di dunia maya sebagai upaya meningkatkan daya saing dan citra diri generasi muda di era digital,” ungkap dr Amelia.
Peringatan ini sekaligus mengukuhkan komitmen Unisda dan masyarakat Lamongan untuk terus menghidupkan nilai-nilai perjuangan santri bagi generasi mendatang, “Kami sangat mengapresiasi Unisda Lamongan dalam menyelenggarakan peringatan Hari Santri, dan peringatan ini juga dilakukan di beberapa perguruan tinggi di Jawa Timur sebagai bentuk penghormatan kepada perjuangan para santri,” tutur Ketua Panitia HSN Jawa Timur, Dr. KH. M. Wafiyul Ahdi Amanullah.
Di kesempatan yang sama, KH. Abdul Hakim Mahfudz dari PWNU Jawa Timur juga menyampaikan pesan inspiratif mengenai sejarah perjuangan santri dalam menggelorakan semangat jihad pada masa kemerdekaan, “Mengingatkan peserta tentang pentingnya kontribusi nyata generasi muda untuk tanah air,” kata Abdul Hakim.
Seminar ini berjalan lancar dan penuh antusiasme. Para peserta mendapatkan wawasan berharga mengenai esensi Hari Santri Nasional dan relevansi semangat Resolusi Jihad dalam membangun generasi yang tangguh, berkolaborasi, dan berinovasi.