JEMBER, FaktualNews.co – Viral video di medsos Tiktok, akun bernama @kangbejojember menyebarkan voice (suara, red) seorang perempuan mengaku bernama Jovita yang menyebut nama salah satu anggota Komisioner KPU Jember, Feri Agus Rudiyanto melakukan kecurangan politik saat Pilkada Serentak 2024.
Jovita yang dari video tiktok itu mengaku sebagai Pengawas Kecamatan (Panwascam) Sumberbaru, Jember, diketahui dari voicenya sedang melakukan rapat dengan beberapa orang.
Ia sedang membahas strategi kecurangan untuk nantinya dilakukan saat pelaksanaan Pilkada 27 November 2024 besok.
“Namaku Jovita. Jadi memang Nggak Munafik kita penyelenggara memang punya kepentingan politik ya, entah itu PPS dari tingkatan Bawaslu di PTPS, kemudian Komisioner Panwascam seperti saya, terus di bawahnya lagi ada PTPS, ada PKD,” ucap Jovita.
“Terus di jajaran KPU, ada komisioner KPU, tadi itu Mas Ferry, itu orang Rawa Tengah. Terus maringono di bawahnya lagi ada PPK, hingga kecamatan, kemudian ada PPS di desa, kemudian KPPSnya jenengan-jenengan semua,” sambungnya.
Dalam rapat itu, dari suara yang disampaikan Jovita, diduga membahas strategi melakukan kecurangan saat Pilkada 2024.
“Nggak mau munafik ya, kita memang butuh suara. Aku tuh to the point wonge ya, nggak seneng sing bulet-bulet. Saya memang butuh suara, saya minta bantuan ya teman-teman semua. Karena terkait hal ini kita utamakan keluarga dulu, karena satu, kita nggak ada uang,” ujarnya.
“Kita tidak ada politik money, tapi insya Allah ketika nanti ada penyelenggara pilkada lagi ataupun Pileg lagi, saya jamin kalian bisa masuk. Saya jamin. Taruhannya apa? Taruhannya saya. Saya di sini dipertaruhkan. Nek kalian gak bergerak, sing diamuk gak kiro kalian. Jadi intinya gak usah muluk-muluk, kalau target sebetulnya per orang itu 40 (suara),” sambungnya menjelaskan.
Terkait strategi dugaan melakukan kecurangan itu, lanjutnya, dengan memenuhi target suara di tiap-tiap TPS.
“Kita logis gak? Jadi kita main logis aja, 10, 15, 10, 15, per anggota atau per orang. Jadi kalau misalkan satu TPS itu kalau target dari kabupaten itu memang separuh dari DPT, 50 persen dari DPT,” jelasnya.
Dari beredarnya video di medsos itu, Kordiv Perencanaan Data dan Informasi KPU Jember Feri Agus Rudianto mengaku kaget.
Feri saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, sedang berada di luar kota. Feri mengaku suara dalam video viral di medsos itu hoax.
“Mengenai video atau postingan-postingan yang beredar itu. Saya ketahui sejak kemarin. Saya kaget! karena kebetulan saya dengan teman-teman komisioner yang lain, berikut juga ketua. Kita semua ada dinas di luar. (Menghadiri) undangan dari provinsi, sehingga berita itu ada yang ngirimkan salah satu kawan ke kita,” kata Feri.
Terkait penyebutan namanya yang dituding melakukan kecurangan saat pemilu 27 November 2024 besok, ia mengaku hal itu adalah hoax.
“Itu hoax ya. Karena kejadian tersebut itu tidak ada kaitannya dengan kami, dan itu kebetulan yang namanya Jovita itu, (benar) adalah Ketua Panwascam Sumberbaru,” ucapnya.
Feri menegaskan dirinya tidak ada kaitan dengan Panwascam maupun penyelenggara pemilu sampai tingkat bawah.
“Apalagi kelembagaan kami di KPU. Mereka (Panwascam) ini linier di bawah Bawaslu Jember,” tegasnya.
“Terkait pilihan nanti (Pilkada), masyarakat berhak memiliki pilihan sendiri,” sambungnya.