JOMBANG, FaktualNews.co-Banyak orangtua panik saat melihat anaknya mengalami kejang-kejang. Bagaimana tidak, kejang menyebabkan mata anak tampak terbuka lebar atau berkedip-kedip, kedua tangan kaki kaku, demam, dan diikuti kelojotan.
Namun menurut konsultan emergensi dan rawat intensif anak Prof. Dr. dr. Rismala Dewi, Sp.A (K), ayah dan ibu sebaiknya tidak panik jika menghadapi menghadapi anak kejang-kejang.
“Yang pertama, orang tua diharapkan tidak panik. Kalau pertama kali anak kejang pasti orang tua panik, tapi kalau sudah berulang kali, sudah tahu apa yang harus dilakukan,” katanya dalam diskusi dari IDAI, Selasa (12/11/2024).
Dokter Rismala kemudian membagikan beberapa tips menangani anak kejang, yaitu dimulai dengan membaringkan anak di tempat yang aman.
Menurut Rismala, anak yang sedang kejang-kejang sebaiknya dibaringkan di tempat yang datar dan luas agar tidak terbentur ke benda-benda di sekitarnya.
Kemudian, orangtua tidak dianjurkan mendekap, memeluk, atau memegangi tubuh anak yang sedang kejang.
Ayah dan ibu juga dianjurkan tidak memasukkan sendok atau jari ke mulut anak yang sedang kejang untuk mencegah mulut anak maupun jari orangtua terluka.
Kalau anak kejang ketika makan, Prof. Rismala menyarankan orang tua segera memiringkan tubuh anak agar sisa-sisa makanan di dalam mulut, yang bisa membuat anak tersedak, bisa dikeluarkan.
Bicara mengenai penanganan medis, Rismala mengatakan bahwa kejang pada anak dapat berhenti dengan sendirinya atau melalui pemberian obat yang diresepkan dokter.
“Biasanya ada obat kejang yang kita masukan melalui dubur. Kalau orangtua sudah pernah mengalami anaknya kejang, biasanya oleh dokter diberikan petunjuk untuk bisa memberikan obat kejang tersebut,” katanya.
Rismala memaparkan bahwa kasus kejang yang pertama kali dialami anak biasanya berhenti sendiri. Namun, si kecil sebaiknya tetap dibawa ke dokter untuk dicari penyebab kejangnya.
Anak yang mengalami kejang lebih dari satu kali juga perlu dibawa ke rumah sakit, walaupun setelah periode kejang ia terlihat sehat.