FaktualNews.co

Beda dengan Kebiri, Vasektomi Masih Bisa Ereksi dan Ejakulasi Normal

Kesehatan     Dibaca : 81 kali Penulis:
Beda dengan Kebiri, Vasektomi Masih Bisa Ereksi dan Ejakulasi Normal
FaktualNews.co/istimewa
Ilustrasi.

JOMBANG, FaktualNews.co-Banyak orang masih salah kaprah mengenai definisi KB vasektomi. Sebagian masyarakat menganggap vasektomi sama seperti kebiri yang menyebabkan hasrat seksual menurun, sulit ereksi, dan kemandulan permanen.

Faktanya, kebiri dengan vasektomi adalah dua hal yang berbeda. Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Kemendukbangga Dr. Drs. Wahidin, M.Kes, menekankan bahwa vasektomi dan kebiri memiliki prosedur dan fungsi yang jauh berbeda.

Wahidin menuturkan bahwa vasektomi adalah prosedur kontrasepsi permanen yang dilakukan pada pria untuk mencegah kehamilan dengan memotong dan mengikat saluran sperma dengan tidak memengaruhi produksi hormon testosteron, libido, atau kemampuan ereksi.

Selama prosedur dokter akan membuat sayatan kecil di skrotum, lalu memotong dan mengikat saluran sperma (vas deferens) yang berfungsi membawa sperma dari testis ke uretra.

Dengan memotong dan mengikat saluran sperma, maka sperma tidak dapat lagi keluar dari tubuh saat ejakulasi.

“Sperma yang diproduksi tetap ada di dalam tubuh, namun akan diserap kembali tubuh,” ujar Wahidin, seperti ditulis Antara, Jumat (15/11/2024).

Lebih lanjut Wahidin memaparkan bahwa vasektomi seperti prosedur medis lainnya memiliki potensi efek samping dan komplikasi meskipun jarang terjadi.

Adapun efek samping yang umum terjadi adalah pasien mengalami nyeri dan bengkak di area sekitar skrotum.

Kondisi ini biasanya akan membaik dalam beberapa hari dengan perawatan sederhana seperti kompres dingin dan obat pereda nyeri.

Sedangkan kebiri bertujuan menurunkan libido dan kemampuan reproduksi secara drastis dengan cara bedah, yaitu membuang testis atau buah zakar dan cara kimia yaitu menyuntikkan hormon atau obat-obatan untuk menekan produksi testosteron.

Dampak dari kebiri akan menyebabkan penurunan drastis produksi testosteron, sehingga mengakibatkan penurunan libido, disfungsi ereksi, dan kemandulanpermanen.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin