FaktualNews.co

Sekitar 132 Warga Terdampak Banjir di Jember, Dua Rumah Rawan Ambruk Akibat Longsor

Advertorial     Dibaca : 163 kali Penulis:
Sekitar 132 Warga Terdampak Banjir di Jember, Dua Rumah Rawan Ambruk Akibat Longsor
FaktualNews/hatta
Relawan, TRC BPBD Jember, saat penanganan banjir dan longsor.

JEMBER, FaktualNews.co-Musibah banjir akibat curah hujan tinggi terjadi sejak Selasa (19/11/2024) sore kemarin. Menyebabkan 132 warga terdampak banjir termasuk di ataranya balita dan lansia.

Peristiwa itu terjadi di tiga tempat berbeda di Dusun Curah Putih, Desa Patemon, Kecamatan Tanggul, Jember.

Musibah banjir itu akibat meluapnya Sungai Curah Putih, di wilayah setempat dan luapan Sungai Bondoyudo. Untuk aliran sungai Curah Putih, terjadi luapan air karena terhalang oleh barongan bambu yang roboh akibat terjangan angin kencang dan disertai hujan deras.

Aliran sungai meluap, dan dengan membawa lumpur. Merendam pemukiman warga dengan ketinggian air antara 1-1,5 meter.

Terkait kejadian ini, diketahui ratusan warga yang terdampak. Rabu (20/11/2024) pagi, masih melakukan upaya membersihkan dampak banjir. Dibantu sejumlah relawan, perangkat desa/kecamatan setempat, perangkat muspika, dan anggota TNI dari Yonif 515 Tanggul.

Tidak hanya banjir terdampak kepada warga. Diketahui ada dua rumah yang terdampak longsor dan rawan ambruk. Selain itu, juga ada satu rumah warga yang dinding rumahnya jebol akibat terjangan air sungai.

“Kejadiannya itu sore sekitar pukul 16.10 WIB, sampai malam, air banjiran mulai masuk ke permukiman warga. Ketinggian air variasi, untuk yang masuk rumah mencapai lutut orang dewasa di wilayah Desa Patemon,” kata Anggota Relawan Barat Daya Vicky Septian saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.

“Kemudian untuk yang longsor itu terjadi di dua rumah. Satu terdampak bagian dapurnya ambrol (ambles ke bawah). Satu rumah masih menggantung. Kedua rumah itu bagian belakang yang longsor,” sambungnya.

Untuk musibah banjir, Vicky menyampaikan, terjadi di tiga lokasi berbeda yang masih dalam satu wilayah dusun yang sama.

“Lokasi pertama (terdampak banjir) karena luapan aliran Sungai Curah Putih sekitar aliran air. Lokasi kedua di di Dusun Krajan, Desa Patemon. Diketahui juga ada rumah warga milik Rudi (28) dindingnya jebol kira-kira ketinggian 2 meter. Kita dibantu TNI (Yonif) 515 untuk pembersihan,” ujarnya.

“Kemudian tempat (lokasi) ketiga di daerah Teko’an Desa Tanggul Kulon, Kecamatan Tanggul. Itu di sana sudah mulai surut. Untuk luapan sungai itu tidak hanya di Aliran Curah Putih yang memang alirannya dari hulu (lereng Gunung Argopuro). Untuk yang daerah teko’an Tanggul itu dari sungai Bondoyudo,” sambungnya menjelaskan.

Kemudian untuk dua rumah yang rawan ambruk karena bagian belakang rumah diketahui terjadi longsor. Lebih lanjut kata Vicky, dari asessment yang dilakukan. Karena di bagian bawah longsoran tergerus aliran Sungai Curah Putih.

“Longsornya itu, karena bagian belakang rumah itu ada parit sungai tapi lama-lama membesar (akibat banjir). Untuk ketinggian longsoran atau kedalaman, dari atas ke bawah kurang lebih 7-8 meter. Lebarnya (longsoran) kurang lebih 6-7 meter,” jelasnya.

Terkait luasan bagian dapur rumah yang longsor, Vicky tidak berani memastikan ukurannya berapa.

“Karena kondisi tanah rawan longsor. Relawan dan dari TRC BPBD tidak berani mantau langsung. Kita hanya memantau dari tempat aman,” ucapnya.

“Untuk rumah yang dapurnya longsor kondisi kosong tidak ada penghuni. Kalau yang menggantung dan rawan ambruk ada penghuninya milik Pak Slamet Riadi (53), dan dihimbau untuk penghuni rumah untuk waspada tidak beraktifitas di belakang rumah dulu,” sambungnya.

Menanggapi kejadian ini, Kepala BPBD Jember Widodo Julianto mengaku sudah mengerahkan anggota TRC untuk membantu warga.

“Masih bersih-bersih hari ini, tapi kalau banjir tidak lama hanya beberapa jam saja. begitu surut, TRC BPBD Jember dibantu relawan setempat membantu proses pembersihan akibat lumpur dan dampak banjir lainnya,” kata Widodo.

Kata Widodo, untuk membantu warga juga sempat disiapkan lokasi dapur umum. Berada di rumah salah seorang warga anggota Destana wilayah setempat.

“Karena tidak bisa memasak dan rumah warga kan masih dibersihkan. Saat ini proses asessment juga masih terus berlangsung, untuk kemudian kami kirimkan logistik bagi warga terdampak,” ujarnya.

“Karena banjir sudah surut, tidak sampai kami mengungsikan ke tempat aman. Untuk langkah antisipasi, asessment dan kami himbau warga untuk waspada mengingat kondisi cuaca yang sudah mulai hujan. Juga nanti dimungkinkan akan dilakukan pendangkalan aliran sungai. Agar tidak meluap,” imbuhnya.

 

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin