LAMONGAN, FaktualNews.co-Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Lamongan nomor urut 2, Yuhronur Efendi-Dirham Akbar Aksara (Yes-Dirham). Tampil cemerlang dalam debat ketiga Pilkada Lamongan yang digelar pada Kamis (21/11/2024) di Surabaya.
Debat yang mengangkat tema sinergitas pembangunan daerah ini memperlihatkan kesiapan pasangan Yes-Dirham dalam menghadapi tantangan besar dan memberikan jawaban yang konkret serta terukur terhadap pertanyaan yang diajukan pasangan rival, Abdul Ghofur-Firosya Shalati (Bagus).
Tema debat kali ini Sinergitas Pembangunan Daerah Dalam Rangka Memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Kebangsaan. Seperti dia edisi debat sebelumnya, sesi pertama kedua Paslon diberikan kesempatan untuk menyampaikan visi dan misi yang diusung, sebagai bekal untuk memimpin Kabupaten Lamongan.
Keseruan mulai terlihat ketika debat memasuki sesi keempat, yang merupakan sesi debat terbuka antar Paslon. Masing-masing Paslon saling bertanya kemudian memberikan tanggapan dan interaksi antar kandidat.
Paslon nomor urut 1, Bagus, mendapat kesempatan pertama untuk menyampaikan pertanyaan kepada Paslon Yes-Dirham, dengan sub tema implementasi nilai-nilai Pancasila dalam menyelesaikan konflik sosial dan keagamaan.
“Kita tahu permasalahan utama yang ada di generasi milenial adalah kenakalan remaja. Bagaimana strategi anda untuk menanggulangi dan menyelesaikan kendala-kendala tersebut supaya mewujudkan pelajar atau pemuda yang berakhlakul karimah,” ucap Firosya Shalati.
Disitulah momen yang menonjol adalah saat Dirham menjawab pertanyaan tentang penanggulangan kenakalan remaja di kalangan generasi milenial.
Dirham dengan percaya diri mengungkapkan bahwa sejak masa kepemimpinan Yuhronur, Kabupaten Lamongan telah meluncurkan berbagai program produktif, seperti program kewirausahaan dan pemberdayaan pemuda.
“Program ini tidak hanya memberikan kesempatan kepada pemuda untuk mengembangkan kemampuan mereka, tetapi juga berhasil mengurangi angka kenakalan remaja dan meningkatkan partisipasi pemuda dalam kegiatan sosial dan ekonomi,” kata Dirham.
Program-program tersebut mencakup penyediaan pelatihan dan bantuan permodalan untuk UMKM, yang telah terbukti menciptakan peluang kerja bagi banyak warga, terutama kalangan muda.
Dirham juga mengungkapkan bahwa ke depan, Lamongan akan memiliki “Meg-Hub”, sebuah pusat inkubasi bisnis yang diharapkan dapat lebih memajukan kapasitas sumber daya manusia dan mendukung perkembangan kewirausahaan di kalangan pemuda.
Pertanyaan tersebut direspon Cawabup Firosya, dengan menganggap bahwa Yuhronur melakukan pelanggaran, karena menyebutkan istilah yang tidak diketahuinya.
“Sepertinya ada pelanggaran karena menyebutkan istilah bahasa asing, yang tidak dijelaskan apa yang dimaksudkan. itu sesuai aturan bahwa tidak diperbolehkan,” kata Firosya.
Pria yang sebelumnya sempat dikabarkan bakal maju di Pilkada 2024 Gresik itu kemudian menyatakan bahwa dalam tiga tahun pertama, Paslon Bagus akan menyelesaikan pembangunan infrastruktur, khususnya membangun jalan-jalan poros desa.
“Kami sebagai Pasangan Bagus, akan berkomitmen dan kami akan bagaimana caranya pun akan tetapi usahakan semaksimal mungkin, jadi tidak hanya omon-omon, tapi kami akan melaksanakan dan eksekusi,” tuturnya.
Karena Firosya tidak tahu istilah konsep publik private partnership, Yuhronur Menjelaskan bahwa public privat partnership sebenarnya adalah istilah umum dalam pemerintahan dan kerap disebut dalam debat Pilkada beberapa daerah lain.
Pada sesi selanjutnya, Yuhronur menanggapi dengan tegas soal pembangunan infrastruktur di Lamongan. Saat mengajukan pertanyaan tentang konsep Public-Private Partnership (PPP), Yuhronur menjelaskan bahwa model kerjasama ini telah terbukti efektif di berbagai daerah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur.
Meskipun lawan politiknya sempat bingung dengan istilah ini, Yuhronur berhasil menjelaskan dengan jelas dan memaparkan rencana konkrit untuk mengoptimalkan PPP dalam pembangunan infrastruktur Lamongan.
Selain itu, Yuhronur dengan yakin meluruskan klaim lawan yang menyebutkan adanya peningkatan angka pengangguran di Lamongan.
“Berdasarkan data sensus terbaru, angka pengangguran di Lamongan justru mengalami penurunan, yang menandakan keberhasilan program-program pemerintahan dalam menciptakan lapangan kerja dan memperbaiki perekonomian daerah,” tegasnya.
Karena Firosya tidak tahu istilah konsep publik private partnership, Yuhronur Menjelaskan bahwa public privat partnership sebenarnya adalah istilah umum dalam pemerintahan dan kerap disebut dalam debat Pilkada beberapa daerah lain.
“Public privat partnership adalah model kerjasama dalam membangun daerah yang bisa dilakukan dengan pihak-pihak swasta atau pihak tertentu, sebagaimana yang pernah kami lakukan pada awal pemerintahan kami, dengan menggunakan dana pinjaman daerah,” jawab Yuhronur.
Pasangan Yes-Dirham juga menegaskan pentingnya kelanjutan program-program yang telah dijalankan selama ini, seperti pemberdayaan UMKM dan dukungan terhadap usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang dinilai telah mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat Lamongan.
Secara keseluruhan, debat ini menunjukkan bahwa pasangan Yes-Dirham memiliki visi yang jelas dan terukur, serta memiliki pengalaman dan program-program yang sudah terbukti efektif dalam membawa perubahan positif bagi Lamongan. Mereka tidak hanya berbicara mengenai janji, tetapi juga memberikan bukti nyata melalui berbagai inisiatif yang telah mereka jalankan selama masa kepemimpinan Yuhronur. Ke depan, pasangan Yes-
Dirham diyakini akan terus melanjutkan keberhasilan ini, mewujudkan kesejahteraan yang berkelanjutan untuk masyarakat Lamongan.