Politik

Kampanye Akbar 01 Paslon Bagus di Lamongan, Diwarnai Ketidakhadiran Tokoh-Tokoh Penting

LAMONGAN, FaktualNews.co – Kampanye Akbar Paslon 01 Abdul Ghofur dan Firosya Shalati, dengan tema Munajat Perubahan Lamongan (Wayahe Ganti Bupati) yang digelar di Lapangan Parkir Komplek Makam Syeh Maulana Ishaq, Desa Kemantren, Kecamatan Paciran, Lamongan, tidak dihadiri oleh sejumlah tokoh penting yang sebelumnya dijanjikan. Meskipun ribuan pendukung hadir, acara yang seharusnya dimeriahkan oleh sejumlah figur nasional seperti Presiden ke 7 Joko Widodo, Mantan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, hingga Kaesang Pangarep (Ketua Umum PSI), Agus Harimurti Yudhoyono (Ketua Umum P Demokrat) dan Raja Juli Antoni, malah hanya dihadiri oleh sejumlah tokoh politik lokal dari PKB dan PSI. Sabtu (23/11/2024).

Hanya beberapa tokoh yang hadir, seperti Wakil Ketua Umum PKB Dr. H. Jazilul Fawaid dan Ketua DPW PKB Jawa Timur, H. Abdul Halim Iskandar dan Ketua DPP PSI, Herdianto Dirgantoro tampak mencoba untuk mengisi kekosongan tersebut dengan orasi politik. Namun, ketidakhadiran tokoh-tokoh yang sebelumnya dijanjikan menimbulkan kekecewaan di kalangan pendukung yang berharap dapat mendengarkan langsung arahan dari para pemimpin besar.

Jazilul Fawaid, dalam orasinya, berusaha mengalihkan perhatian dengan mengajak warga untuk mendukung perubahan di Lamongan melalui pencoblosan Paslon 01. Ia menyerukan agar masyarakat memilih pemimpin yang dapat meningkatkan kesejahteraan Lamongan. “Ajak teman-teman datang ke TPS, coblos nomor 1, agar Lamongan menjadi lebih kaya dan sejahtera,” kata Jazilul. Namun, meski orasi tersebut mendapat sambutan, ketidakhadiran tokoh-tokoh yang sudah dijadwalkan sebelumnya tetap menyisakan tanda tanya besar. Halim Iskandar, yang juga memberikan orasi serupa, menekankan pentingnya perubahan di Lamongan, namun hal tersebut terasa kurang menggugah tanpa kehadiran sosok-sosok besar yang sudah dijanjikan sebelumnya.

“Dengan harapan Lamongan akan lebih baik di bawah kepemimpinan baru dan kalau cinta Lamongan, coblos nomor 1. Sampaikan kepada tetangga agar Lamongan lebih maju,” ujar Halim Iskandar. Selain itu, acara yang dikemas dengan ritual keagamaan seperti sholawat dan doa tersebut, meskipun dihadiri oleh beberapa tokoh lokal dan warga NU, tak mampu menutupi ketidakpuasan yang tampak di kalangan pendukung yang berharap lebih. Banyak di antara mereka yang kecewa dengan kenyataan bahwa janji-janji untuk menghadirkan tokoh-tokoh penting akhirnya tidak terwujud. Jelang pencoblosan, harapan masyarakat Lamongan semakin tinggi, namun dengan adanya ketidakhadiran figur-figur besar ini, timbul kekhawatiran bahwa janji-janji kampanye hanya akan menjadi alat politik untuk meraih suara, tanpa adanya niat tulus untuk membawa perubahan yang nyata.