Isi Masa Tenang, Cawagub Jatim Lukmanul Hakim ke Lamongan Ziarah di Makam Orang Tuanya
LAMONGAN, FaktualNews.co–Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Lukmanul Hakim, memilih mengisi masa tenang Pilkada 2024, Senin (25/11/2024) dengan kegiatan yang penuh makna.
Lukman berziarah ke makam ayahnya, Chozin, di Dusun Klari, Desa Gedongboyountung, Kecamatan Turi, Lamongan. Didampingi tiga kerabat, Lukman berjalan kaki sekitar 400 meter dari rumah orang tuanya menuju makam untuk mendoakan almarhum.
“Saya berziarah untuk mendoakan bapak saya yang dulu aktif sebagai Ketua MWC NU Kecamatan Turi dan pernah menjabat sebagai bendahara PCNU Lamongan. Ini adalah bentuk penghormatan saya sebagai anak,” kata Lukman setelah berziarah, Senin (25/11/2024).
Lukman juga menyampaikan pentingnya berbakti kepada orang tua, baik ketika mereka masih hidup maupun setelah wafat. Selain berziarah ke makam ayahnya, Lukman juga menyempatkan diri untuk mengunjungi makam beberapa tokoh penting, seperti makam Gubernur Jatim pertama di Magetan dan makam para pendiri Nahdlatul Ulama (NU).
“Saya berdoa agar semua almarhum mendapatkan ampunan dan tempat terbaik di sisi Allah,” ujarnya.
Sebagai seorang santri, Lukmanul Hakim mengingatkan pentingnya menjaga kualitas demokrasi dalam Pilkada. Ia menekankan untuk menghindari praktik money politics, intimidasi, atau kekerasan.
“Demokrasi harus dijalankan dengan jujur, adil, dan tanpa kekerasan. Saya mengimbau masyarakat Jawa Timur untuk menjaga kedamaian dan menghindari konflik hanya karena perbedaan pilihan,” pesan Lukman.
Setelah berziarah, Lukman juga menyempatkan diri untuk sungkem kepada ibunya, memohon doa restu agar segala usaha dan perjuangannya dalam Pilkada diberkahi dan mendapat hasil yang terbaik. “Saya berdoa agar orang tua saya diampuni segala dosa dan diberikan tempat terbaik di surga-Nya,” tambahnya.
Melalui kegiatan ziarah ini, Lukmanul Hakim tidak hanya menunjukkan rasa hormat kepada orang tua, tetapi juga mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga kedamaian dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dalam berpolitik.