JEMBER, FaktualNews.co – Dua orang pria berinisial SA dan R diringkus puluhan warga di sekitar jalan dr.Soetomo 1 RT 02 RW 24 Lingkungan Kebondalem, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, Jember. Kedua orang ini diduga akan melakukan serangan fajar ini diringkus sekitar pukul 23.00 WIB selasa (26/11/2024). Keduanya dianggap melakukan bentuk pelanggaran pemilihan.
Menurut keterangan warga, kedua orang pria itu awalnya tampak mencurigakan seliweran masing-masing mengendarai dua kendaraan. Yakni mobil ertiga warna putih berplat P 1018 GL dan motor Honda ADV nopol P 3083 CV. Dari kedua orang berinisial SA dan R itu, warga mendapati dan mengamankan satu karung gula yang sudah dibungkus plastik berukuran kurang lebih satu kiloan. “Awalnya saya membantu warga menyiapkan di TPS, kemudian ada telepon dari RT saya katanya ada mobil baru yang berhenti di depan rumah. Pak RT curiga disitu, khawatir ada apa-apa,” kata salah eorang warga Umar Said saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.
Mendapat informasi itu, lanjutnya, Ketua RT bersama puluhan warga dan juga tampak ada anggota simpatisan dan relawan dari PDI Perjuangan. Langsung mengamankan dua orang mencurigakan itu. “Ternyata di situ ada sebuah mobil berisi satu orang, yang satu lagi bawa motor. Disitu di dalamnya di cek ternyata ada gula satu sak. Mereka kami suruh untuk turunkan gula itu, alasannya katanya mau dibawa ke Ajung,” ucap Umar.
“Setelah di desak-desak terus, akhirnya sama warga sekitar ditelepon kan Panwascam dan Bawaslu, dari pihak kelurahan juga datang, akhirnya terduga pelaku dibawa ke Bawaslu,” sambungnya. Lebih lanjut kata Umar, kedua orang mencurigakan itu mengaku akan melakukan pembagian gula kepada warga. Tapi aksinya belum sempat dilakukan, mereka tertangkap lebuh dulu. Infonya kedua orang tersebut merupakan warga RW 24 dan dari Jalan Raden Patah.
Sementara itu menurut Ketua RT 02 Mawardi Setiawan, pihaknya juga membenarkan tentang adanya dua orang mencurigakan yang diduga akan melakukan serangan fajar. “Mobil itu awalnya dari selatan mau ke utara, kemudian diam sebentar, karena jalannya buntu. Kemudian tiba-tiba ke barat dan kami mencurigai khawatir aksi pencurian motor. Karena kan sekarang ada aksi curi motor dengan dibawa menggunakan mobil,” kata Mawardi.
“Saya kemudian menghubungi Pak Umar dan Mas Fathur, karena mobil itu diam agak lama disekitar rumah Umar. Habis gitu teman-teman banyak dan ya itu ada dua orang itu. Gula itu tidak sempat disebarkan, hanya diturunkan dari mobil,” sambungnya. Lebih lanjut, kata Mawardi, dari kejadian itu pihaknya mengaku jika kedua orang ini bukan warga sekitar. Tapi menurut Mawardi, satu dari kedua orang ini yang memiliki postur gemuk, dirinya pernah lihat dan sempat ngobrol kemarin.
“Tapi untuk hari ini kenapa curiga, karena pas saya keluar rumah tadi. Dia naik mobil dan buru-buru menutup kaca mobilnya. Itu yang mencurigakan,” ujarnya. Menanggapi kejadian tersebut, Kordiv Penanganan Pelanggaran dan Datin Bawaslu Jember Devi Aulia Rahim membenarkan. Kedua orang mencurigakan itu masih menjalani pemeriksaan di Bawaslu Jember.
“Memang benar kami terima laporan dari masyarakat bahwa terjadi dugaan praktek pembagian materi. Kami langsung mendatangi lokasi dan ternyata di sana sudah ramai orang, terduga pelakunya juga diamankan warga. Selanjutnya langsung dibawa ke Bawaslu untuk dilakukan mekanisme pemeriksaan,” kata Devi. Devi mengatakan, ada dua orang mencurigakan yang diamankan warga.
“Untuk barang bukti yang diamankan tadi ada gula satu karung terus ada beberapa bukti foto dan video. Untuk sementara diduga ada yang mau bagi-bagi. Tapi memang tidak bahan kampanye yang mengarah ke salah satu paslon,” sambungnya menjelaskan. Terkait penanganan yang dilakukan Bawaslu Jember, lebih lanjut kata Devi, mekanisme penanganan pelanggarannya masih sama seperti lainnya.
Terpisah terkait mengamankan dua orang mencurigakan yang diduga akan melakukan serangan fajar itu. Wakil Ketua Bidang Kampanye Paslon 01 Hadi Supaat juga membenarkan jika bersama warga juga ada puluhan simpatisan dan relawan dari PDI Perjuangan yang ikut mengamankan dua orang mencurigakan itu. Ia yang juga datang ke Kantor Bawaslu Jember, berharap adanya tindakan tegas terhadap kedua orang yang diduga melakukan pelanggaran pemilu itu. “Bagi kami ini adalah hal yang positif, khususnya bagi partai kami. Saya tugaskan kepada teman-teman untuk mencegah adanya praktek money politik. Makanya hari ini, dari teman-teman di Kepatihan ada laporan dugaan salah satu paslon, tim nya mau menyebarkan barang dalam bentuk gula ke masyarakat,” kata Hadi.
“Bukti sudah kami cek semua, dan bukti yang nyata adalah gula. Maka saya sampaikan ke Bawaslu tadi dan sudah di terima. Harapan kami bisa ditindaklanjuti, karena ini masuk dalam pelanggaran tindak pidana,” sambungnya. Dari kejadian ini, lebih lanjut kata Hadi, pihaknya akan lebih intensif melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan Bawaslu atau unsur lainnya.