Fokus Intervensi Sensitif, Tekan Konsistensi Penurunan Stunting Lamongan
LAMONGAN, FaktualNews.co – Pemerintah kabupaten Lamongan menggelar rapat evaluasi tim percepatan penurunan stunting (TPPS) Trisemester II pada Kamis, (28/11/2024), di Aula Gadjah Mada Pemkab Lamongan. Rapat tersebut menjadi momentum penting untuk memastikan bahwa upaya penurunan stunting di Lamongan tetap konsisten dan terukur, meski angka prevalensi stunting telah menurun menjadi 9,4% pada 2023.
Ketua TPPS Kabupaten Lamongan, Abdul Rouf, dalam sambutannya menekankan pentingnya keberlanjutan program penurunan stunting. “Meskipun angka stunting kita sudah menurun, kita harus terus berkomitmen untuk menjalankan intervensi secara masif, terukur, dan berkelanjutan,” ujarnya. Komitmen Pemkab Lamongan terhadap percepatan penurunan stunting juga diwujudkan melalui Peraturan Bupati Nomor 60 Tahun 2023, yang mengacu pada Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting. Pihaknya juga berharap agar semua pihak yang terlibat dapat terus melaksanakan program ini dengan tepat sasaran dan melaporkan perkembangan serta solusi atas hambatan yang ada.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Lamongan, Aini Mas’idha, mengungkapkan bahwa saat ini fokus utama TPPS Lamongan adalah pada intervensi sensitif, yang melibatkan upaya perbaikan pola asuh, penyediaan sarana air bersih, serta pemberian bantuan sosial. “Salah satu contoh sukses dari program ini adalah Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), di mana hampir seluruh orang tua di Lamongan yang memiliki balita sudah terlibat aktif,” kata Aini.
Aini juga menyampaikan bahwa data terbaru dari Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) menunjukkan penurunan prevalensi stunting yang signifikan, yakni dari 4,11 persen pada Februari menjadi 3,6 persen pada Agustus 2024. Sebagai bagian dari upaya tersebut, TPPS juga menyerahkan 34 paket Bina Keluarga Balita (BKB) kepada desa-desa lokus stunting di Lamongan, sebagai dukungan untuk mempercepat penurunan stunting di daerah tersebut. “Dengan kolaborasi lintas sektor dan komitmen yang terus dijaga, Pemkab Lamongan optimis dapat mencapai tujuan daerah zero stunting dalam waktu dekat,” pungkas Aini.