Banjir Rendam 3 Desa di Jember, Sebanyak 289 KK Terdampak
JEMBER, FaktualNews.co – Akibat banjir luapan Sungai Curahnongko yang melintasi tiga desa, akni Desa Andongrejo, Curahnongko, dan Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, Jember, berdampak kepada 298 KK yang ada di wilayah tersebut.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Penta Satria mengatakan, banjir ini akibat dari sedimentasi di aliran Sungai Curahnongko. Mirip dengan kejadian serupa yang pernah terjadi sekitar tahun 2020 lalu.
“Jadi di Kecamatan Tempurejo karena curah hujan yang tinggi semalam itu menyebabkan di wilayah tiga desa terdampak banjir akibat luapan Sungai Curah Nongko. Yakni Desa Andongrejo, Curahnongko, dan Wonoasri,” kata Penta saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Jumat (29/11/2024).
“Hal itu berdampak kepada ratusan warga. Untuk di Desa Andongrejo ada 34 KK terdampak, Desa Curahnongko 213 KK, dan Desa Wonoasri 42 KK,” imbuhnya menyebutkan.
Terkait kejadian banjir luapan itu, saat curah hujan tinggi. Ketinggian air sekitar perut orang dewasa.
“Atau sekitar 1 meteran. Tapi kalau dari pagi hingga siang ini mulai surut. Yakni di Desa Andongrejo. Tapi di Desa Wonoasri dan Desa Curahnongko masih terjadi banjir genangan. Kita masih waspada,” ungkapnya.
Dari kejadian banjir itu, lanjutnya, warga tidak sampai diungsikan ke posko pengungsian.
“Mereka (warga terdampak) mengungsi ke rumah tetangga terdekat atau keluarganya yang aman dan tidak terdampak banjir. Kita belum sampai mendirikan tenda pengungsian,” ucapnya.
Namun demikian, sebagai langkah penanganan. Kata Penta, didirikan posko kedaruratan di Balai Desa Wonoasri.
“Kami dari BPBD Jember bersama PP Cluster Jember, juga koordinasi dengan Dinsos Jember. Di Posko kedaruratan itu, kami mendirikan dapur umum, untuk menyiapkan makanan sarapan pagi untuk warga terdampak. Siang ini juga dalam proses menyiapkan,” ujarnya.
Sementara itu untuk penanganan banjir karena dikhawatirkan terjadi banjir susulan. Mengingat curah hujan di wilayah setempat masih terjadi.
TRC BPBD Jember juga berkoordinasi dengan Dinas PU Bina Marga Jember.
“Untuk melakukan upaya pembersihan sungai akibat tumpukan barongan (tumpukan batang bambu dan sampah) untuk melancarkan aliran sungai. Dengan kejadian ini, diketahui juga curah hujan masih terjadi, masih gerimis. Kita masih standby karena dikhawatirkan terjadi banjir susulan,” tandasnya.
“Kejadian banjir ini seperti tahun 2020 lalu. Tapi masih satu sungai saja di Sungai Curahnongko itu, untuk aliran sungai Kalisanen yang ada di (wilayah) Desa Wonoasri masih aman. Berada di utara Desa Wonoasri ke arah (Desa) Curahlele,” imbuhnya.