Video AI Hendy Siswanto Tersebar di Medsos, Ucapkan Terima Kasih Berbalut Teknologi
JEMBER, FaktualNews.co – Video animasi mirip Bupati Jember Hendy Siswanto berbalut teknologi AI (Artificial Intelligence). Tersebar di medsos dan sejumlah grup-grup aplikasi WhatsApp.
Video berdurasi 1 menit 9 detik itu, menampilkan sosok mirip Hendy dengan peci hitam dan kemeja putih. Video itu diiringi backsound instrumentalia lagu Tanah Airku.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Wis Wayahe, Wis Wayahe, Wis Wayahe. Sudah sinergi, sudah kolaborasi. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk akselerasi nggeh. Hanya Jember yang mampu tampil apik dan keren dengan segala potensinya,” ucap Hendy dalam video itu.
“Mari kita bersama-sama menggapai masa depan yang lebih cerah. Untuk Jember yang kita cintai ini. Saya Hendy Siswanto Bupati Jember, Dengan penuh rasa syukur dan bangga. Menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu-ibu, bapak-bapak, dan seluruh anak-anakku yang menjadi bagian dari keluarga besar Jember, yang sama-sama kita cintai ini,” sambungnya.
Dalam video tersebut, raihan dan prestasi Kabupaten Jember, tidak lepas dari dukungan dan kerja sama semua masyarakat yang cinta dengan Kabupaten Jember.
“Tanpa dukungan dan kerjasama kalian semua. Apa yang telah kita capai hingga saat ini tidak akan terwujud. Mari kita lanjutkan perjuangan ini dengan semangat baru. Dengan sinergi yang lebih kuat dan kolaborasi yang lebih erat lagi,” ucapnya.
Terkait beredarnya video kartun mirip Bupati Jember Hendy Siswanto berbalut teknologi AI itu. Dibenarkan oleh Ketua Harian HSC Ahmad Hanafi.
“Ya, ini memang sengaja HSC yang membuat itu. Ini untuk apresiasi selama ini apa yang sudah dilakukan kolaborasi antara Pak Bupati Haji Hendy Siswanto dan Gus Firjaun, juga dengan masyarakat. Dalam rangka mensukseskan program-program yang dibuat oleh pemerintah yang itu berasal dari aspirasi dan keinginan masyarakat supaya Jember tetap keren,” kata Hanafi saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Sabtu (30/11/2024).
Mengenai penggunaan teknologi AI di video tersebut. Menurut Hanafi, sosok Hendy maupun Gus Firjaun. Adalah kepala daerah yang visioner dan dinilai selalu melek dengan teknologi.
“Ya, itu bahwa selama kepemimpinan beliau itu karakter beliau itu sangat adaptif terhadap kemajuan teknologi informasi. Beliau itu juga sangat up to date. Jadi memang sengaja dibuat menggunakan AI itu bahwa pembangunan ke depan, pembangunan manusia ke depan, pembangunan daerah ke depan itu harus beradaptasi dengan kemajuan teknologi termasuk AI,” ulasnya.
“Jadi pesannya itu disitu, tidak konvensional. Tapi futuristik. Nah, bagaimana alun-alun itu dibangun itu kan juga futuristik. Ya, itu sebagai salah satu bagian dari cara kerja beliau dalam memimpin Jember itu sangat visioner, futuristik. Sehingga salah satunya beliau itu mengadaptasikan konsep-konsep lama (konvensional), dengan kemajuan-kemajuan yang kekinian,” sambungnya.
Terkait adaptasi teknologi, lebih lanjut kata Hanafi, juga dapat diketahui nanti. Saat melihat hasil renovasi yang dilakukan terhadap alun-alun Kota Jember.
“Sehingga hasilnya bisa kita lihat dari konsep bagaimana alun-alun dibangun, bagaimana pengembangan daerah sampai menembus batas Bandealit yang selama ini tertutup, itu kan bagian dari visi beliau yang sudah visioner itu tadi,” ujarnya.
Menanggapi soal Pilkada, kata Hanafi, pihaknya masih menanti hasil resmi dari KPU.
“Saya kira kita semuanya harus menghormati proses yang saat ini berjalan. Sekarang ini, hari ini kan proses rekapitulasi di tingkat PPK. Nanti akan ada rekapitulasi di tingkat KPU. Nah, kita ikuti saja proses tersebut,” tuturnya.
Terkait hasil Pilkada, ucapan senada juga disampaikan anggota Pansus Pilkada DPRD Jember Candra Ary Fianto. Pihaknya berharap masyarakat tetap kondusif dengan menunggu hasil resmi yang disampaikan oleh KPU.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada masyarakat, penyelenggara pemilu Dan Stakeholder yang telah mensukseskan Pemilukada Jember Tahun 2024. Namun Masih ada yang Harus menjadi perhatian kepada penyelenggara pemilu tentang partisipasi masyarakat yang kurang lebih hanya sekitar 60 persen,” kata Candra.
Kata Candra, peran pengawasan tidak hanya menjadi tanggung jawab penyelenggara pemilu.
“Tetapi juga semua pihak agar legitimasi semakin kuat,” ucapnya.
Lebih lanjut kata Legislator dari PDI Perjuangan ini, pihaknya juga menyampaikan ungkapan selamat kepada paslon yang unggul melalui perhitungan Quick Count.
“Kami juga menyampaikan selamat atas deklarasi yang di lakukan oleh Paslon 02. Namun kita juga masih menunggu proses rekapitulasi tingkat kecamatan hingga rekapitulasi kabupaten yang akan menghasilkan kepastian Pemenang Pada Pemilukada 2024,” ujarnya.