Parlemen

Direktur RSU Situbondo Mengundurkan Diri, Komisi IV DPRD Bersikap

SITUBONDO, FaktualNews.co-Pasca dituntut mundur komite medis, dr Roekmy direktur dr RSU dr Abdoer Rahem Situbondo langsung merespon, dengan mengundurkan diri dari jabatannya.

Namun, pengunduran diri dr Roekmy, mendapat perhatian serius dari Komisi IV DPRD Kabupaten Situbondo. Sehingga wakil rakyat langsung memanggil komite medis dan direktur RSU Situbondo.

Direktur RSAR Situbondo, dr Roekmy mengatakan pada prinsipnya tujuannya yang terbaik untuk memperbaiki RSAR. Mengingat, ada 20 tuntutan dari komite, dan ancaman mogok kerja.

“Semoga yang terjadi sekarang ini membuat RSAR akan semakin baik,” ujar dr Roekmy, usai hearing bersama komisi IV DPRD Situbondo, Selasa (3/12/2024).

Menurutnya, hasil pertemuan bersama, pihaknya diberi rekomendasi komisi IV sampai dengan bulan Desember 2024 untuk menyelesaikannya.

“Karena saya sebagai PPK, KPA, sehingga harus menyelesaikan tanggungjawab sampai akhir tahun sambil menungu keputusan pimpinan terhadap usulan surat yang saya buat tersebut,”bebernya.

Lebih jauh dr Roekmy menjelaskan, pihaknya mengajukan pengunduran, karena untuk mememuhi tuntutan forum komite RSAR.

“Kalau pimpinan itu kan harus diterima, tapi jika tidak diterima kan percuma. Makanya, saya langsung mengundurkan diri,”imbuhnya.

Dokter Roekmy menegaskan, pihaknya sengaja mengundurkan diri. Alasan mengundurkan diri, agar situasi dan kondisi di RSAR bisa berjalan kondusif dan tidak menimbulkan ganguan pelayanan kepada masyarakat.

“Ada 20 item yang menjadi tuntutan forum komite terhadap manajemen RSAR. Salah satunya rumah sakit menyediakan obat yang tersedia, dan keterbukaan jasa medis,”pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Situbondo, M Faisol mengatakan, pemanggilan direktur dan forum komite,  terkait adanya keresahan  keresahan yang ada ada di rumah sakit.

“Namun, setelah dipertemukan dan  duduk bersama dengan forum komite RASR, akhirnya permasalahannya menjadi selesai,” kata M Faisol.

Menurutnya, salah satu persoalan biaya program Sehati yang belum terbayarkan ke rumah sakit dari Pemkab Situbondo.

“Makanya, saya koordinasikan dengan DPKAD, terkait anggaran Sehati tersebut,”kata M Faisol.