NGANJUK, FaktualNews.com – Kabupaten Nganjuk merupakan daerah pariwisata dengan sektor unggulannya pegunungan. Namun di beberapa ruas jalan kabupaten masih terdapat jalan rusak. Selain jalan, beberapa akses dari desa menuju tempat wisata terdapat banyak lubang, ditambah ketika musim penghujan tiba. Jika wisatawan sedang melakukan aktivitas jalan-jalan menggunakan motor kerap kali pengendara harus lewat jalan berlubang. Pantauan di akses jalan menuju tempat wisata, suasana masih sepi ada beberapa wisatawan lokal yang melakukan aktivitas travelling di tengah hutan. Contohnya jalan di Objek Wisata Rorokuning dan Wisata Jolotundo, di Desa Bajulan, Kecamatan Loceret, selain mengganggu, pengendara mesti super hati-hati karena kerap melewati jalan berlubang.
Jalan yang rusak dan berlubang berada di Desa Karangsono, Kecamatan Loceret. Pintu masuk awal bila menuju ke tempat wisata Rorokuning dan Jolotundo. Kemudian titik lainnya berada di Desa Genjeng, agak tersendat karena jalan tidak rata. “Meskipun destinasi wisata itu terkenal indah, kalau aksesnya jelek atau jalannya rusak parah, orang juga akan malas atau jadi tidak mau lagi berkunjung ke tempat itu karena masyarakat pasti berpikir aksesnya tidak mendukung,” kata Fahruddin, Wisatawan asal Gresik (39), kepada wartawan, selasa (3/12/2024).
Beberapa jalan berlubang apabila hujan menggenang sehingga menyebabkan kubangan air yang cukup tinggi sekitar 30 cm sampai 50 cm. Wisatawan asal Jombang, Dzulfi (30) juga mengatakan seharusnya akses jalan wisata menjadi prioritas pembangunan. “Ya ini kan akses umum, dan dirasakan banyak orang harusnya jalannya bagus, karna menuju tempat wisata, aset lho ini,” kata Dzulfi.
Ia mengatakan jika sedang ramai, pasti membuat wisatawan terjebak ke jalan yang berlubang dari genangan air hujan. “Tapi bagi kami cukup mengganggu, apalagi jika jalan berlubangnya tepat berada di tengah-tengah, kadang harus menghindar,” ucapnya. Warga Desa Karangsono, Supar (45) mengaku jalan berlubang dan tidak merata di objek wisata Roro kuning Bajulan dan Jolotundo sudah lima tahun tidak diperbaiki.
“Memang awalnya lubang-lubang kecil, tapi kan ini tempat wisata banyak dihadiri orang dari berbagai daerah, ibaratnya jadi wajah pariwisata harusnya diperbaiki segera,” kata Supar. Menurutnya jalan berlubang itu kalau turun hujan menggenang dan menjadi becek. Sementara Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata (Disporabud) Kabupaten Nganjuk, Sri Handariningsih ketika dikonfirmasi perihal tersebut, mengakui memang di wilayah Nganjuk khususnya di 2 tempat wisata itu, cukup banyak jalan rusak.
“Untuk pemeliharaan jalan itu kami sudah minta ke Dinas Pekerjaan Umum (PUPR). Namun belum kunjung diperbaiki,” kata Sri Handariningsih kepada wartawan. Menurutnya jalan rusak yang paling parah berada di Desa Karangsono dan Genjeng, sudah banyak wisatawan yang mengeluhkan. Banyak pengendara motor sering mengalami terpeleset bahkan kerusakan ban atas rusaknya jalan ditempat itu. (Iskandar Zulkarnaen)