Edukasi Relawan Jember Tangani ABK Lewat Konsultasi Psikolog
JEMBER, FaktualNews.co-Berawal dari keprihatinan banyaknya kasus anak berkebutuhan khusus (ABK) yang ditangani Kelompok Relawan Ben Seromben Jember. Menjadi cikal bakal adanya acara konsultasi gratis bagi orang tua maupun guru yang memiliki dan merawat ABK.
Terkait penanganan ABK ini menjadi persoalan yang menjadi perhatian khusus. Menurut Ketua Relawan Ben Seromben Jember Maya Cendrawasih, karena persoalan yang umum di masyarakat.
Adalah ketidaktahuan orang tua yang memiliki ABK, untuk bagaimana kemudian melakukan pendampingan dan pendekatan kepada anak-anaknya yang berkebutuhan khusus.
“Terlebih kemudian kesulitan untuk melakukan perawatan maupun pendampingan terhadap ABK. Terlebih saat ABK ini membutuhkan pendampingan khusus dari profesional psikolog, tapi juga terbentur dengan persoalan biaya,” kata Maya saat dikonfirmasi disela kegiatan Talk show “Pendidikan, Tumbuh Kembang, dan Pendampingan Anak Berkebutuhan Khusus” di Aula Kantor Bakorwil V Jember, Senin (16/12/2024).
“Karena biaya pendampingan dengan bantuan psikolog bagi masyarakat kurang mampu. Dirasa mahal dan tidak mudah dijangkau. Bahkan ada kasus yang tidak bisa ke psikolog karena biaya mahal. Kan sekali perawatan Rp 250 ribu,” sambungnya.
Karena ketidaktahuan orang tua, lingkungan keluarga, maupun masyarakat sekitar. Kata Maya, banyak kasus-kasus soal ABK. Terkesan ditelantarkan bahkan sampai tak terperhatikan.
Adanya perhatian terhadap ABK, lanjutnya, dilakukan sejak dini. Karena akan berpengaruh terhadap tumbuh dan kembangnya, atau berpengaruh terhadap prognosis gangguannya akan tertangani lebih baik.
“Intinya poin pertama saat didiagnosa ABK, bisa dipantau tumbuh kembangnya. Untuk ke klinik melakukan terapi,” ucapnya.
Poin kedua, kata perempuan yang juga Dosen di UIN KHAS Jember itu, dilanjutkan dengan mencarikan sekolah atau tempat pendidikan yang tepat.
“Nah tapi kalau anak autism disekolah reguler dulu, karena itu memberikan kesempatan untuk belajar bersosialisasi. Karena memang gangguannya disana,” sambungnya.
“Jadi aktifitas ini, kita mengundang pemilik sekolah inklusi. Untuk bikin even, memfasilitasi orang tua untuk mendapat konseling gratis. Kita juga menggandeng Dinsos sebagai perayaan HDI, ada bantuan dari dinsos, paket sembako, dan selimut juga mamirat, kemudian donatur beras 5 Kg, dan snack. Jadi mereka pulang bawa 10 Kg beras, snacknya juga yang lumayan premium yang diberikan,” ujar Maya.