Sehari Soft Launching Ring Basket Copot dan Ada Vandalisme, Bupati Jember : Tolong Jangan Corat Coret
JEMBER, FaktualNews.co – Sehari pasca soft launcing Alun-Alun Jember Nusantara, Sabtu (14/12/2024) kemarin. Digelar acara nobar sepak bola piala AFF 2024 antara Indonesia VS Vietnam, Minggu malam (15/12/2024). Dalam kesempatan itu, Bupati Jember Hendy Siswanto menyapa masyarakat dan juga berkeliling ke setiap sudut Alun-Alun Jember Nusantara untuk mengecek sejumlah fasilitas yang ada.
Diketahui di beberapa sudut alun-alun ada tindakan vandalisme dengan mencoret bagian tembok taman, juga diketahui plat ring bola basket patah dan tidak bisa digunakan. Bupati Hendy mengatakan sejumlah kerusakan fasilitas di Alun-Alun Jember Nusantara masih masa perawatan dan proses penyelesaian pekerjaan. Namun demikian, Hendy berharap, masyarakat yang berkunjung ke Alun-Alun Jember Nusantara lebih merawat fasilitas-fasilitas yang ada di alun-alun tersebut.
“Jadi yang pertama ini kemarin (malam) terkoreksi, maklum ya ini fasilitas publik. Tentunya kita harus memberikan sosialisasi yang terus menerus dan mohon bantuan dari masyarakat. Terkait dengan keberadaan Alun-Alun Jember Nusantara ini,” kata Hendy saat dikonfirmasi di Pendapa Wahyawibawagra Jember, Senin (16/12/2024). Menurut Hendy, segala fasilitas umum yang ada di Alun-Alun Jember Nusantara harus dijaga bersama-sama masyarakat.
“Tentunya ini menjadi tanggung jawab kita bersama bagaimana pertama tentang kebersihan, saya minta tolong sekali kalau ada kotoran langsung dibersihin aja, langsung dibersihin. Terus sama yang vandalisme tolong jangan dicoret-coret, karena ini milik kita sama-sama harus kita jaga bareng-bareng,” sambungnya. Namun demikian, kata Hendy, dengan adanya kerusakan dari fasilitas yang disediakan, saat ini masih dalam masa perawatan dan penyempurnaan.
Ia pun berterima kasih dengan adanya kritik di media sosial. Tentang apa saja yang perlu diperhatikan dan disempurnakan dari fasilitas-fasilitas yang ada di Alun-Alun Jember Nusantara. “Saya juga ngecek tentang keberadaan lapangan basket yang ringnya lepas, jadi platnya perlu diadakan perbaikan lagi tentang platnya karena yang main juga banyak. Banyak sekali mungkin yang mungkin melempar bola, nanti dilakukan perbaikan. Harus lebih bagus lagi ringnya yang harus kita perhatikan, juga ukurannya (luas lapangan). Nanti akan kita sesuaikan kembali, kita cek kembali. Jadi inilah pentingnya di fasilitas publik ini kontrol dari masyarakat,” ujarnya.
Handy merasa cukup puas dan Bahagia dikarenakan kontrol tersebut menjadi perhatian dari pihak pemkab. Ia juga meminta sekali lagi kepada masyarakat Jember, untuk menyayangi alun-alun Jember Nusantara. “Ini milik kita bersama-sama, kita bersihin, kita jaga, kalau ada yang vandalisme, ada kolam air mancur itu, ada garudanya di situ jangan main air, jadi dijaga anak-anaknya, kalau ada yang tahu tolong langsung diingatkan supaya tidak bermain air, takutnya jatuh ke dalam situ,” sambungnya. Terkait perawatan, Hendy menambahkan, jangka waktunya masih lama, penggarap proyek juga masih melakukan pengawasan.
“Alun-alun saat ini masih soft launching kemarin dan ini masih belum selesai alun-alun ini dan masa perawatannya masih lama juga. Jadi kalau ada perbaikan-perbaikan kami akan terus perbaiki termasuk rumput. Rumput kan ini masih baru karena penontonnya banyak sekali, masyarakat antusias, tentunya pertumbuhan rumput pun juga akan tersendat dan kami pun juga akan terus memperbaki, karena kontraknya kita pun sampai tumbuh dan rumputnya jadi bagus,” ujarnya.
Perlu diketahui, untuk desain perencanaan Alun-Alun Jember Nusantara. Dimulai pada 2022 dan dilanjutkan dengan review dua tahun kemudian dengan nilai Rp 24 juta, oleh CV. Karya Parahita Konsultan Jember. Kemudian dilanjutkan dengan pembangunan landscape yang menghabiskan anggaran Rp 17,455 miliar. Dikerjakan PT. Joglo Multi Ayu dari Jakarta, konsultan pengawasnya adalah PT. Alocita Mandiri dengan anggaran Rp 311,623 juta.
Selanjutnya untuk Megatron (videotron berukuran raksasa), diproduksi pabrik di Bandung. Untuk pembangunan struktur videotron menghabiskan dana Rp 6,059 miliar, dikerjakan oleh PT. Wiratama Graha Raharja. Konsultan pengawasnya adalah Dinamika Konsultan dari Jember dengan anggaran Rp 98,522 juta. Untuk kontrak pengeboran dan menara air sebesar Rp 459,699 juta, dikerjakan CV. Sudut dari Bondowoso. Konsultan pengawasnya adalah Karya Parahita dengan anggaran Rp 24,5 juta. Sementara itu untuk pembuatan patung garuda, memakan anggaran Rp 26,750 juta dan dikerjakan badan usaha milik desa (BUMDes) dari Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.