Darurat PMK, Pemkab Situbondo Lockdown Tiga Pasar Hewan
SITUBONDO, FaktualNews.co – Pemerintah Kabupaten Situbondo melockdown atau menutup sementara aktivitas jual beli di tiga tempat pasar hewan selama 21 hari (13 Januari-2 Februari 2025), untuk menekan penyebaran virus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak. Tiga pasar hewan yang dilokcdown akibat mewabahnya PMK, sehingga Kabupaten Situbondo dinyatakan darurat PMK, yakni pasar hewan di Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, pasar hewan Kecamatan Besuki, dan pasar hewan di Kecamatan Asembagus, Situbondo.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Situbondo Achmad Junaidi mengatakan, untuk sementara tiga pasar hewan dilockdown, sebagai upaya menekan penyebaran virus PMK. Mengingat saat ini, ada 210 kasus PMK di Situbondo, 43 ekor sapi diantaranya mati. “Penutupan tiga pasar hewan di Situbondo, untuk menindaklanjuti Surat Edaran (SE) Menteri Pertanian mengenai kewaspadaan dini peningkatan kasus penyakit hewan menular strategis (PHMS),” ujar Achmad Junaidi, Jumat (10/1/2025).
Menurutnya, berdasarkan kajian epidemiologi pejabat otoritas veteriner Provinsi Jawa Timur dan rekomendasi pejabat otoritas veteriner, serta perkembangan kasus PMK pada 17 kecamatan di Kabupaten, Situbondo, jumlah kasus PMK cenderung meningkat. “Sehingga meningkatnya kasus PMK, perlu dilakukan peningkatan kewaspadaan dini terhadap potensi penularan virus PMK serta dilakukan upaya meminimalisir risiko potensi meluasnya PMK pada ternak sapi di Situbondo,” katanya.
Pria yang akrab dipanggil Junaidi menambahkan, penutupan sementara operasional tiga tempat pasar hewan. Itu dilakukan lantaran pasar hewan rentan penyebaran virus PMK, mengingat merupakan banyak mobilitas hewan dari luar daerah. “Mengingat pasar hewan sangat rentan penularan virus PMK pada ternak sapi maupun kambing dan domba. Karena hewan yang ada di pasar berasal dari berbagai daerah bahkan juga berasal dari kabupaten tetangga,” bebernya.
Junaidi menegaskan, selain menutup sementara tiga pasar hewan, sebagai upaya meminimalisir penyebaran virus PMK, pihaknya juga meminta kepada pemilik ternak dan pelaku usaha peternakan, dihimbau agar tidak melakukan aktivitas jual beli selama tiga pasar dilockdown. “Sebagai upaya menekan penyebaran virus PMK, kami juga menghimbau peternak untuk
menjaga kebersihan kandang dan peralatan peternakan serta lingkungan sekitar, serta menyemprotan desinfektan pada kandang dan lingkungan sekitarnya,” pungkasnya.