Es Cincau hingga Masakan Jepang Warnai Ngabuburit di Jalan Lingkar Utara Lamongan
LAMONGAN, FaktualNews.co-Ngabuburit, (menunggu waktu berbuka puasa), semakin seru di Jalan Lingkar Utara (JLU) Lamongan. Jalan yang membentang sepanjang hampir 8 kilometer ini dimanfaatkan warga untuk berjualan berbagai macam makanan dan minuman khas berbuka puasa.
Berbagai pedagang kaki lima (PKL) memanfaatkan waktu menjelang maghrib untuk menjajakan takjil, mulai dari minuman segar seperti es degan dan cincau, hingga makanan ringan tradisional seperti kolak dan cireng.
Tidak ketinggalan juga penganan modern, seperti onigiri, makanan khas Jepang berbahan nasi yang kini tengah digemari banyak orang.
Makanan lainnya yang banyak ditemukan adalah ramen, pentol bakso, dan bahkan bandeng asap, yang menjadi pilihan favorit untuk berbuka.
“Mumpung Ramadan dan banyak yang ngabuburit di sini, saya ikut jualan. Biasanya, saya jualan di kampung, tapi sekarang ikut di sini,” ujar Mbak Sri, salah satu pedagang yang berasal dari Lamongan kota, Minggu (2/3/2025).
Meski sedang dalam proses pembangunan, Jalan Lingkar Utara (JLU) menjadi pusat aktivitas masyarakat, terutama pada sore hari menjelang berbuka puasa.
Tidak hanya digunakan untuk berjualan, jalan ini juga sering dijadikan tempat berkumpul bagi anak muda Lamongan.
Bahkan, sempat ada beberapa kejadian balap liar yang dilakukan oleh pemuda di area tersebut.
Karena itu, Polsek Deket yang wilayahnya melintasi JLU pun meningkatkan patroli untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat selama waktu ngabuburit.
Kapolsek Deket, AKP Sri Iswati, mengatakan, patroli dilakukan rutin setiap hari menjelang berbuka puasa agar warga merasa aman dan nyaman saat berburu takjil.
“Kami ingin menciptakan situasi yang aman dan kondusif, agar warga bisa menjalankan ibadah puasa dengan tenang dan nyaman,” ujar Kapolsek Deket.
Dengan adanya patroli ini, diharapkan situasi di sepanjang jalan tersebut tetap aman dan tertib, serta warga dapat menikmati waktu ngabuburit dengan santai sambil membeli takjil yang beragam.
Jalan Lingkar Utara, yang diperkirakan selesai pada Maret 2025, diharapkan dapat mengatasi kemacetan di Lamongan dengan mengalihkan kendaraan besar yang sebelumnya melintas di jalan utama.
