Dugaan Tindak Asusila Oknum Anggota DPRD Lamongan, Gegerkan Publik
LAMONGAN, FaktualNews.co-Jagat maya kembali dihebohkan dengan adanya dugaan oknum anggota DPRD Kabupaten Lamongan yang terlibat dalam tindak asusila.
Kabar ini pertama kali mencuat di media sosial X pada Minggu (23/3/2025) siang, melalui unggahan akun @Aurelia V. Dalam unggahannya, akun tersebut membagikan beberapa foto tangkapan layar dari story Instagram @ur_babyxangel.
Foto pertama yang diunggah memperlihatkan seorang perempuan berpakaian seksi disertai kalimat yang mengindikasikan dirinya lebih memilih anggota DPRD daripada bule. Kalimat dalam foto itu berbunyi, “Knp ga nyari bule? Buleeeee uangnya ga seroyal suami orang say, apalagi anggota dewan yg sangean, hmmm sasar an empuk.”
Foto kedua memperlihatkan seorang pria mengenakan kemeja berwarna abu-abu dengan kepala yang ditutupi emoji, sedang berdiri di tempat yang mirip dengan lobi Kantor DPRD Lamongan. Foto tersebut juga menampilkan tembok dengan tulisan “DPRD Lamongan” beserta logo Kabupaten Lamongan, serta kalimat “hi bapak DPRD Lamongan.”
Ketua DPRD Lamongan, M. Freddy Wahyudi, yang dikonfirmasi terkait isu tersebut, mengaku belum mengetahui informasi tersebut secara pasti. Ia berencana untuk mengonfirmasi kebenarannya kepada Badan Kehormatan (BK) DPRD Lamongan.
“Saya baru dengar dari teman-teman (wartawan). Akan kita dalami dulu, kita pelajari. Saya akan minta BK untuk menelaah apakah benar anggota DPRD Lamongan atau tidak,” ungkap Freddy pada Selasa (25/3/2025).
Freddy, yang juga politisi dari Fraksi PKB, menegaskan komitmennya untuk mengungkapkan segala bentuk sikap menyimpang yang dapat mencoreng nama baik DPRD Lamongan.
Ia juga menambahkan bahwa ini merupakan kali kedua kasus serupa terjadi, setelah sebelumnya beredar foto syur salah satu anggota DPRD Lamongan pada Oktober 2024.
“Ini yang kedua ya, jujur saya prihatin. Tapi mekanisme kedewanan harus tetap saya lakukan kalau memang ada. Masalah seperti ini kan tergolong asusila,” ujarnya.
Meskipun demikian, sampai saat ini Badan Kehormatan DPRD Lamongan masih belum memberikan komentar terkait masalah ini.
Mereka menyatakan bahwa semua harus jelas, dan jika tidak ada bukti yang cukup, harus hati-hati dalam menyikapi hal tersebut agar tidak menimbulkan fitnah.