FaktualNews.co

Sekolah Rakyat Jadi Solusi Inklusif, Mendikdasmen: Tidak Ganggu Pendidikan Formal

Nasional     Dibaca : 71 kali Penulis:
Sekolah Rakyat Jadi Solusi Inklusif, Mendikdasmen: Tidak Ganggu Pendidikan Formal
FaktualNews/faisol
Saat kunjungan Mendikdasmen Abdul Mu’ti meninjau MBG di Lamongan.

LAMONGAN, FaktualNews.co-Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam memperluas akses pendidikan melalui program Sekolah Rakyat.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa keberadaan Sekolah Rakyat tidak akan mengganggu sistem pendidikan formal yang sudah berjalan.

Dalam kunjungannya di Lamongan, Abdul Mu’ti, meninjau secara langsung pelaksanaan program Presiden Prabowo Subianto makan bergizi gratis (MBG) di SMAN 1 Lamongan.

Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat dirancang khusus untuk masyarakat dari kelompok ekonomi tidak mampu. Model pembelajaran yang diterapkan berbeda dari sekolah formal, baik dari sisi pola pengajaran maupun kurikulum.

“Sekolah Rakyat ini multi entry dan multi exit. Jadi siswa bisa masuk kapan saja, tidak harus bersamaan seperti sekolah formal,” jelas Mu’ti. Rabu (23/4/2025).

Program ini juga tidak sama dengan sekolah paket A, B, maupun C. Kurikulumnya fleksibel dan dirancang agar lebih adaptif terhadap kebutuhan siswa.

“Karena itu, tidak akan menimbulkan persoalan dengan sekolah formal yang sudah ada,” tambahnya.

Mendikdasmen menegaskan bahwa program ini sepenuhnya didukung pemerintah, sesuai dengan instruksi Presiden. Penyelenggaraan berada di bawah Kementerian Sosial, namun Kementerian Pendidikan turut dilibatkan dalam rekrutmen tenaga pendidik serta penyusunan kurikulum.

Terkait kebutuhan guru, Mu’ti menyebutkan bahwa jumlah tenaga pendidik telah disiapkan, namun kebutuhan pastinya masih menunggu pembukaan resmi program.

“Kami siap mendukung agar program ini berjalan sebaik-baiknya dan benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat kurang mampu,” tutupnya.

Dengan hadirnya Sekolah Rakyat, diharapkan tidak ada lagi anak bangsa yang tertinggal dalam hal pendidikan, sekaligus menciptakan sistem pembelajaran yang lebih inklusif dan merata.

Kunjungan Mendikdasmen tersebut untuk melihat pelaksanaan MBG selain di SMAN 1 juga ke beberapa sekolah dasar di Lamongan yakni SDN Kepatihan, SDN Jetis 3, dan SDN Jetis 4.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin