Gowes Jelajah Lamongan, Mengayuh Semangat Merangkai Harmoni di Usia ke-456
LAMONGAN, FaktualNews.co-Pagi itu, langit Lamongan tampak cerah, seolah memberi restu atas langkah kaki dan kayuhan roda para goweser yang berkumpul di alun-alun kota.
Dentuman musik semangat menggema, bersatu dengan deru napas dan sorak sorai. Tepat pada Kamis (22/5/2025), Kabupaten Lamongan menginjak usia ke-456, dan warganya punya cara istimewa untuk merayakan: Gowes Jelajah Lamongan 3 Hari 3 Malam.
Ini bukan sekadar ajang olahraga. Di balik setiap putaran pedal, tersembunyi cerita semangat, kebersamaan, dan cinta pada daerah. Digagas Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Lamongan bersama komunitas sepeda dari berbagai penjuru, kegiatan ini bukan hanya menyusuri 456 kilometer lintas 27 kecamatan, tetapi juga menorehkan jejak sejarah.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, melepas secara resmi para peserta, seraya menyampaikan bahwa ide kegiatan ini awalnya hanya spontan.
“Alhamdulillah, disambut luar biasa oleh semua pihak. Ini bukan sekadar gowes, ini adalah pesan: bahwa membangun Lamongan yang berdaya saing dimulai dari semangat dan sinergi,” ujar Yuhronur, penuh bangga. Kamis (22/5/2025),
Dengan penuh semangat, bupati juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan komunitas yang turut meramaikan acara ini.
“Awalnya ini hanya ide spontan. Namun hari ini, kita catatkan sejarah dan sampaikan kepada masyarakat bahwa Gowes Jelajah Lamongan adalah bagian dari upaya menebarkan semangat dan motivasi,” kata Yuhronur.
Lebih jauh Bupati Yuhronur menambahkan nanti di setiap kecamatan akan ada penyambutan dari komunitas sepeda setempat. Ini menunjukkan semangat kebersamaan yang luar biasa.
“Terima kasih kepada para goweser yang sudah menyumbangkan energi dan semangatnya dalam memperingati hari jadi Lamongan,” ungkapnya..
Di tengah barisan peserta, terlihat Ketua ISSI Lamongan, Rahardian atau akrab disapa Dendik, yang menjadi salah satu motor penggerak kegiatan ini.
“Semangat inspirasi bahwa kaum muda tidak boleh kalah dengan kaum senior, itu penting. Ini bukan hanya tentang olahraga, ini soal harmoni dan kontribusi nyata untuk Lamongan,” Tuturnya.
Dengan penuh optimisme, Dendik berharap rangkaian gowes yang menantang ini bisa berlangsung lancar tanpa kendala.
“Ini adalah hadiah untuk Lamongan. Semoga dari kecamatan ke kecamatan, kita tidak hanya meninggalkan jejak ban, tapi juga semangat untuk terus maju,” tambahnya.
Tiga hari tiga malam, Lamongan bukan hanya dilewati, tapi diselami. Gowes Jelajah Lamongan menjadi simbol dari harapan dan kerja keras menuju masa depan yang lebih baik dengan pedal yang tak pernah lelah dan tekad yang terus membara.
“Karena di usia ke-456 ini, Lamongan tak hanya merayakan panjang umur, tapi juga mengukuhkan semangat baru: harmoni menuju daerah yang lebih berdaya saing,” Pungkasnya.