Musim Hajatan, Permintaan Besek Bambu di Jombang Melonjak Tiga Kali Lipat
JOMBANG, FaktualNews.co – Musim hajatan membawa berkah tersendiri bagi para perajin besek bambu di Dusun Kepuhrejo, Desa Grogol, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Permintaan akan aneka besek bambu untuk keperluan hajatan, terutama pernikahan, melonjak hingga tiga kali lipat dibanding hari-hari biasa.
Arif Susanto, salah satu perajin besek bambu, mengungkapkan bahwa pesanan mulai membanjiri sejak satu hingga dua bulan sebelum musim hajatan tiba. Peningkatan permintaan ini terjadi secara signifikan usai Hari Raya Iduladha.
“Setelah Syawal atau tepatnya setelah Iduladha, banyak masyarakat yang menggelar hajatan, khususnya pernikahan. Secara otomatis, permintaan untuk tempat hantaran pernikahan, tempat lamaran, maupun wadah saji makanan meningkat drastis—sekitar dua sampai tiga kali lipat dari hari biasa,” jelas Arif, Senin (16/6).
Produk yang paling banyak dipesan antara lain besek jenis rantang ekonomis (rangko), tempat hantaran dari anyaman bambu, hingga rantang bambu premium. Dalam sebulan, Arif mengaku bisa memproduksi 1.000 hingga 1.500 unit untuk tiap jenis besek tersebut.
“Khusus di momen seperti ini, kami bisa memproduksi per item sampai 1.500 unit per bulan. Kenaikannya cukup drastis,” ujarnya.
Menurutnya, tren peningkatan permintaan besek ini terjadi hampir setiap tahun pada momen-momen tertentu, seperti hari raya keagamaan, musim hajatan, hingga menjelang tahun baru. Usai produksi besek untuk kurban, ia dan tim langsung berfokus memenuhi permintaan hajatan.
“Biasanya setelah produksi besek kurban, dua bulan ke depan penuh kami gunakan untuk mengerjakan pesanan hajatan. Bahkan sebelum masuk bulan Juni, pesanan sudah banyak berdatangan,” tambahnya.
Arif memprediksi lonjakan permintaan ini akan terus berlangsung hingga bulan Juli mendatang. Hal ini didasarkan pada daftar pesanan yang terus masuk dan belum menunjukkan tanda-tanda menurun.
Menariknya, permintaan tidak hanya berasal dari wilayah Jombang. Besek produksi Arif juga dipesan hingga ke berbagai kota di Jawa Timur, seperti Mojokerto, Nganjuk, Pasuruan, Gresik, Surabaya, dan Malang.
“Pesanan datang dari berbagai daerah, tidak hanya dari Jombang. Mojokerto, Nganjuk, sampai Malang juga banyak yang pesan,” jelas Arif.
Meski permintaan meningkat tajam, Arif tidak mengalami kendala dalam memperoleh bahan baku. Menurutnya, pasokan bambu sebagai bahan utama masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan produksi.
“Alhamdulillah, untuk stok bahan baku kami tidak ada kendala. Bambu masih tersedia cukup untuk produksi besar seperti ini,” pungkasnya.(Wahyu)