FaktualNews.co

Sekitar 10 Hektar Terumbu Karang di Wisata Bahari Pasir Putih Situbondo Rusak 

Peristiwa     Dibaca : 59 kali Penulis:
Sekitar 10 Hektar Terumbu Karang di Wisata Bahari Pasir Putih Situbondo Rusak 
FaktualNews/fathul bari
Terumbu karang yang mati di kawasan pasir putih, Situbondo.

SITUBONDO,FaktualNews.co-Sekitar 10 hektare terumbu karang di kawasan Wisata Bahari Pasir Putih, Kabupaten Situbondo rusak atau mati. Diduga akibat limbah air mengandung zat kimia kaporit.

Kerusakan terumbu karang ini terjadi di sekitar Watukenung atau sisi timur wisata Pantai Pasir Putih. Seiring dengan banyaknya pembangunan penginapan atau  villa, yang dilengkapi dengan  kolam renang dalam beberapa tahun terakhir.

“Begitu mendapat informasi terumbu karang rusak, saya bersama teman-teman  menyelam,  untuk memastikan kondisi terumbu karang watukenung, dan ternyata luasnya sekitar 10 hektare lebih,”ujar Danu Wardana, salah satu  anggota Komunitas Misi Bahari Situbondo, Rabu (18/6/2025).

Menurutnya, terungkapnya terumbu karang mati di kawasan wisata bahari Pasir Putih, Situbondo, berawal salah seorang dosen ITS yang menyelam di kawasan tersebut, dan mengaku prihatin dengan kondisinya.

“Selanjutnya, kami bersama DKP Jawa Timur melakukan pengecekan dan mengambil sampel terumbu karang yang mati di kawasan watukenung,”bebernya.

Lebih jauh Danu menjelaskan, jika rusaknya terumbu karang sekitar 19 hektar itu, juga akan berdampak terhadao  ekosistem laut, dan menyebabkan hilangnya habitat dan penurunan keanekaragaman hayati di kawasan Pasir Putih, Situbondo.

“Khusus terumbu karang  di kawasan watukenung, penyebabnya adalah limbah air bercampur kaporit,”pungkasnya.

Sementara itu, Zeta, salah seorang petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Situbondo, saat dikonfirmasi terkait matinya terumbu karang dengan luas  sekitar 10 hektar mengatakan, pihaknya belum bisa dikonfirmasi hal tersebut.

“Karena kami juga sedang mengumpulkan data-data,  terkait dugaan yang memungkinkan terjadi. Makanya, kami  sedang  mempelajari,”kata Zeta, singkat.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin