FaktualNews.co

Kerusakan Terumbu Karang Meluas, Komunitas Misi Bahari Mengadu ke DPRD Situbondo

Lingkungan Hidup     Dibaca : 58 kali Penulis:
Kerusakan Terumbu Karang Meluas, Komunitas Misi Bahari Mengadu ke DPRD Situbondo
FaktualNews .co/ Fatur Bari
Komunitas misi bahari Situbondo, saat mengadukan ke komisi III DPRD Situbondo.

SITUBONDO, FaktualNews.co – Komunitas Misi Bahari Situbondo mengadu ke Komisi III DPRD Kabupaten Situbondo terkait meluasnya kerusakan terumbu karang di kawasan wisata Bahari Pasir Putih, Situbondo, Jawa Timur.

Kerusakan tersebut kini diperkirakan telah mencapai 13 hektare, khususnya di kawasan Watukennung atau sisi timur wisata Pasir Putih. Terumbu karang yang rusak atau mati itu diduga akibat tercemarnya laut oleh limbah air yang mengandung zat kimia kaporit.

Ketua Komunitas Misi Bahari Situbondo, A. Glendy, mengatakan bahwa pihaknya sengaja mendatangi Komisi III untuk melaporkan persoalan lingkungan tersebut. Ia menyampaikan keprihatinannya atas kerusakan yang semakin meluas.

“Kami sangat prihatin dengan kondisi terumbu karang yang mati dan terus meluas. Dugaan sementara, penyebabnya adalah zat kimia kaporit. Oleh karena itu, kami mengadukan masalah ini ke Komisi III DPRD Situbondo,” ujar A. Glendy, Jumat (20/6/2025).

Glendy menambahkan, komunitasnya sebenarnya berencana melakukan konservasi di kawasan Watukennung, namun langkah itu belum dapat dilakukan karena akar permasalahan belum ditangani.

“Upaya konservasi tidak bisa dilakukan maksimal jika sumber pencemaran belum ditangani. Karena itu, kami meminta Komisi III memanggil dinas terkait untuk mencari solusi,” pungkasnya.

Menanggapi laporan tersebut, Komisi III DPRD Situbondo menyatakan akan segera menindaklanjuti pengaduan dengan melakukan pengecekan di lapangan, terutama terhadap keberadaan dan fungsi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di kawasan tersebut.

“Kami akan mengecek langsung ke lapangan untuk memastikan apakah para pengusaha perhotelan dan villa di daerah itu telah memiliki dan mengoperasikan IPAL dengan baik,” kata Johantono, anggota Komisi III DPRD Situbondo.

Jika IPAL diketahui sudah berfungsi maksimal, Komisi III berencana melakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab pasti dari kerusakan terumbu karang.

“Kami ingin mengetahui apakah kerusakan ini disebabkan oleh aktivitas villa dan kolam renang yang ada di sekitar lokasi,” tambah Johantono.

Ia menegaskan, pihaknya juga akan memanggil para pemilik villa di kawasan tersebut guna mencari penyelesaian atas kerusakan lingkungan yang terjadi.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Slamet Wiyoto