Setelah Rudal Serang Israel, Iran Rayakan Kemenangan dan Gencatan Senjata Dimulai
TEHERAN, FaktualNews.co – Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran memuji serangan rudal Iran Selasa (24/6/2025), termasuk serangan mematikan di Beersheba. Ini dianggap sebagai kemenangan strategis bagi perlawanan, beberapa jam sebelum gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat (AS) mulai berlaku.
Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran menegaskan serangan Iran baru-baru ini menunjukkan keberanian angkatan bersenjata Republik Islam dan kemampuan mereka mencegah dan menanggapi dengan tegas.
Dewan tersebut mencatat pangkalan Amerika dan Israel, dari Asia Barat hingga jauh di dalam wilayah pendudukan, telah menjadi target potensial untuk serangan di masa mendatang.
Pernyataan tersebut, yang dikeluarkan setelah pengumuman gencatan senjata, mengatakan tanggapan ini dilakukan di bawah arahan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata.
Dewan tersebut menambahkan, “Tanggapan militer Iran merupakan pukulan menyakitkan bagi musuh dan menunjukkan kewaspadaan dan persatuan rakyat Iran menggagalkan rencana musuh dan mengubah ancaman menjadi peluang yang menguntungkan perlawanan.”
Pernyataan itu juga memuji “keteguhan para pejuang, kesabaran keluarga para martir, dan kepemimpinan bijak (yang) berhasil menghancurkan gengsi musuh, menolak logika menyerah, dan membuka jalan yang tidak dapat diubah lagi.”
Pada Selasa pagi, Teheran melancarkan serangkaian serangan rudal hebat yang menargetkan beberapa lokasi di wilayah Israel, terutama kota Beersheba.
Militer Israel mengonfirmasi Iran telah melancarkan enam serangan rudal sejak pengumuman Trump, sementara surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan perkiraan militer menunjukkan 15 rudal diluncurkan pada Selasa pagi.
Menurut sumber resmi Israel, pemboman itu menewaskan lima warga Israel.
Menurut beberapa platform media sosial Israel, yang dikutip Quds News Network, delapan orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka, termasuk kasus kritis, setelah rudal Iran langsung menghantam satu gedung di Beersheba.
Sebelumnya, Trump telah mengumumkan gencatan senjata akan dimulai pada pukul 7:00 pagi waktu Mekkah dan berlangsung selama 12 jam sebagai tahap pertama, setelah itu perang akan dianggap resmi berakhir.
Hal ini diikuti pengumuman resmi dari kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang mengonfirmasi persetujuan gencatan senjata.