CFD Dekat RSUD Jombang Dikeluhkan, Pemkab Evaluasi Usai Pasien Kritis Meninggal
JOMBANG, FaktualNews.co – Seorang warga Kecamatan Sumobito berinisial Z menyampaikan keluhannya terkait pelaksanaan Car Free Day (CFD) di sekitar RSUD Jombang. Ia menilai kegiatan tersebut menghambat akses kendaraan darurat, yang menurutnya turut memperburuk kondisi suaminya yang sedang kritis hingga akhirnya meninggal dunia.
Dalam kesaksian yang diterima redaksi FaktualNews.co, Z mengungkapkan bahwa pada Sabtu pagi (29/6/2025) sekitar pukul 08.00 WIB, ia membawa suaminya yang dalam kondisi tidak sadar dari Rumah Sakit Kristen (RSK) Mojowarno menuju RSUD Jombang. Namun, ambulans yang ditumpanginya terhambat akibat kepadatan lalu lintas di area CFD.
“Sirine ambulans sudah dinyalakan, tapi tidak ada yang menyingkir. Saya bahkan sempat mencari petugas untuk membantu membuka jalan, tetapi tidak ada,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Senin (30/6/2025).
Z juga mengaku tidak melihat adanya petugas pengamanan di lokasi. “Sejauh mata memandang, saya tidak melihat petugas. Maaf kalau saya salah, karena saya juga sedang memegangi suami saya yang kritis,” tuturnya.
Karena tidak menemukan jalur yang terbuka, Z mengatakan ambulans terpaksa memutar arah di lampu merah Kebon Rojo untuk mencari jalur alternatif. Namun, kemacetan tetap terjadi. Sesampainya di RSUD Jombang, sekitar pukul 13.30 WIB, suaminya dinyatakan meninggal dunia.
“Suami saya mengalami hipertensi yang menyebabkan pecahnya pembuluh darah di batang otak tengah. Sejak dari rumah dia sudah tidak sadar. Saya hanya berharap, ke depan ada jalur khusus untuk kendaraan darurat ke rumah sakit,” ucap Z dengan haru.
Z berharap Pemerintah Kabupaten Jombang mengevaluasi lokasi pelaksanaan CFD, terutama agar tidak mengganggu akses ke fasilitas layanan kesehatan bagi warga yang dalam kondisi darurat.
Menanggapi kejadian tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jombang, Agus Purnomo, menyatakan bahwa pihaknya akan menjadikan peristiwa itu sebagai bahan evaluasi penting.
“Pemerintah Kabupaten Jombang akan segera melakukan evaluasi bersama OPD terkait, seperti Dinas Perhubungan, Dinas Perdagangan, Satpol PP, dan kepolisian. Harapannya ke depan tersedia jalur khusus untuk kondisi darurat seperti ini,” ujar Agus pada Senin malam (30/6/2025).
Agus menegaskan bahwa kawasan sekitar RSUD Jombang merupakan area vital, karena selain rumah sakit, terdapat juga kantor pemadam kebakaran dan rumah ibadah. Oleh karena itu, pelaksanaan CFD di sekitar area tersebut perlu ditinjau ulang.
“Kami akan berkoordinasi dengan OPD untuk mencari solusi terbaik. Bisa dengan membuka akses alternatif ke RSUD, menata zona CFD agar tidak menutup jalur darurat, atau memanfaatkan akses belakang rumah sakit,” jelasnya.
Agus memastikan bahwa kejadian ini akan dijadikan pelajaran agar tidak terulang di masa mendatang. (Kevin Nizar)