FaktualNews.co

Panen Melimpah, Petani Wonosalam Jombang Raup 3 Ton Kopi dari 1 Hektar Lahan

Ekonomi     Dibaca : 82 kali Penulis:
Panen Melimpah, Petani Wonosalam Jombang Raup 3 Ton Kopi dari 1 Hektar Lahan
FaktualNews .co/ Magang Satu ( MG - 1 )
Asmat petani kopi asal Dusun Mendiro, Desa Panglungan, Wonosalam sedang memanen kopi di lahannya.

JOMBANG, FaktualNews.co – Musim panen kopi telah tiba, membawa berkah tersendiri bagi para petani kopi di kawasan pegunungan Wonosalam, Jombang. Salah satunya adalah Asmat (60), petani kopi asal Dusun Mendiro, Desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam, yang tahun ini sukses memanen hingga 3 ton kopi dari satu hektar lahan, peningkatan signifikan dibanding tahun sebelumnya.

“Tahun kemarin hanya sekitar 1,5 ton. Tapi tahun ini, semua tanaman berbuah lebat. Hasilnya jauh lebih banyak,” ungkap Asmat dengan nada puas.

Asmat diketahui memiliki empat hektar kebun kopi yang ditanami dua jenis kopi unggulan, yakni kopi robusta dan kopi excelsa. Saat ditemui, ia baru menyelesaikan panen di satu hektar lahan kopi robusta, sementara tiga hektar sisanya akan dipanen dalam beberapa hari ke depan.

Meski harga kopi tahun ini mengalami penurunan dari kisaran Rp14.000–Rp15.000 menjadi Rp12.500 per kilogram, Asmat mengaku tetap meraih untung. “Dari satu hektar saja bisa dapat 3 ton. Kalau dikalikan Rp12.500 per kilo, hasilnya tetap lumayan,” ujarnya, tanpa merinci nilai totalnya.

Kesuksesan panen ini tak lepas dari perawatan intensif yang ia lakukan sepanjang tahun. Asmat rutin memberikan pupuk kompos dan pupuk kimia seperti Urea dan Phonska untuk menjaga kualitas dan produktivitas tanaman kopinya.

Kebun kopi milik Asmat terletak di Petak 15 kawasan hutan konservasi Dusun Mendiro, yang ditumbuhi pohon-pohon besar seperti durian, alpukat, dan kemiri. Meski berada di tengah tegakan pohon non-kopi, Asmat menegaskan bahwa keberadaan pohon-pohon tersebut tidak mengganggu pertumbuhan kopi.

“Lahan ini masuk kawasan konservasi, jadi tidak boleh menebang pohon. Tanaman kopi saya tanam di sela-sela pohon besar. Ternyata tidak berdampak negatif, hasilnya tetap bagus,” jelasnya.

Tak hanya berfokus pada hasil panen, Asmat juga turut memberdayakan warga sekitar. Ia menggandeng ibu-ibu rumah tangga di Dusun Mendiro untuk ikut memanen kopi, sekaligus memberi mereka tambahan penghasilan.

“Saya ingin panen kopi ini juga memberi manfaat ke warga sekitar. Ibu-ibu saya ajak bantu panen, dan tentu saya beri upah. Lumayan buat nambah-nambah pemasukan mereka,” pungkasnya.(Wahyu)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Slamet Wiyoto