FaktualNews.co

Puluhan SD Negeri di Jombang Krisis Murid, Tiga Sekolah Tanpa Pendaftar Baru

Pendidikan     Dibaca : 115 kali Penulis:
Puluhan SD Negeri di Jombang Krisis Murid, Tiga Sekolah Tanpa Pendaftar Baru
FaktualNews.co/ Magang Satu (MG-1)
Ilustrasi gambar ruang kelas Sekolah Dasar yang sepi akibat kurangnya murid.

JOMBANG, FaktualNews.co – Dunia pendidikan dasar di Kabupaten Jombang tengah menghadapi tantangan serius. Sejumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) mulai kehilangan daya tarik di mata masyarakat. Dalam proses Penerimaan Murid Baru (PMB) tahun ajaran 2025/2026, puluhan SDN tercatat mengalami kekurangan murid secara signifikan, bahkan beberapa di antaranya tidak mendapatkan satu pun pendaftar.

Berdasarkan data resmi dari laman SPMB Kabupaten Jombang, hingga penutupan pendaftaran pada 30 Juni 2025, sebanyak 47 SD Negeri hanya menerima kurang dari 10 siswa baru. Lebih memprihatinkan lagi, tiga sekolah, yakni SDN Selorejo (Mojowarno), SDN Kertorejo 1 (Ngoro), dan SDN Pojokklitih 3, tidak memperoleh pendaftar sama sekali.

Kondisi ini menjadi sinyal darurat bagi keberlangsungan sejumlah sekolah negeri, terutama di wilayah-wilayah tertentu. Di SDN Jombatan 6, misalnya, hanya terdapat enam pendaftar. Kepala sekolahnya, Nur Salim, mengakui bahwa fenomena ini sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Ia menyebut lokasi sekolah yang kurang strategis dan minimnya lembaga pendidikan anak usia dini di sekitar wilayah sebagai penyebab utama.

“Hanya ada satu TK di sekitar sini, dan jumlah lulusannya pun sedikit. Akhirnya, murid yang masuk ke SD juga ikut sedikit,” ujarnya.

Nur Salim menambahkan, jumlah pendaftar tahun ini merupakan yang terendah dalam lima tahun terakhir.

“Biasanya masih bisa dapat 12 sampai 15 siswa. Tahun ini anjlok jadi 6,” tambahnya.

Fenomena serupa tak hanya terjadi di wilayah kota. Beberapa SDN di daerah pinggiran seperti Kabuh dan Wonosalam juga mengalami kondisi serupa. SDN Jabon 2 dan SDN Sumberaji 2 masing-masing hanya mendapat dua murid baru, sedangkan SDN Kaliwungu dan SDN Wonokerto masing-masing menerima tiga siswa.

Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang, Rhendra Kusuma, membenarkan kondisi ini. Ia menyebutkan bahwa penyebabnya bervariasi, mulai dari menurunnya populasi anak usia sekolah di beberapa wilayah hingga pergeseran preferensi orang tua terhadap sekolah swasta atau berbasis agama.

“Memang tidak bisa dipungkiri, ada wilayah yang populasinya menurun, lalu orang tua juga lebih memilih sekolah swasta atau berbasis agama,” katanya.

Kendati demikian, pihaknya belum menutup kemungkinan bagi sekolah-sekolah yang masih kekurangan murid.

“Masih ada tahapan pemenuhan pagu yang dibuka mulai 4 hingga 8 Juli 2025. Kalau setelah itu tetap belum ada penambahan, kami akan evaluasi lebih lanjut,” pungkasnya.(Wahyu)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Slamet Wiyoto