FaktualNews.co

Pengeroyokan Siswa SMP Negeri di Jombang

Peristiwa   Jurnalis:

JOMBANG, FaktualNews.co – Seorang siswa sebuah SMP Negeri di jombang, jawa timur mengaku telah dikeroyok tujuh orang temannya yang berbeda kelas. Akibatnya tulang tangan siswa tersebut retak dan mengalami trauma. Pemicu pengeroyokan hanya karena pelaku merasa risih suara bising kenalpot motor korban.

Sudah lima hari sejak kejadian pengeroyokan jum’at pekan lalu, muhamad rio maulana ( 13 tahun) tidak masuk sekolah. Warga dusun sukotirto desa badang kecamatan ngoro ini tidak bisa banyak bergerak karena tangan kanannya masih dibalut perban.

Putera pasangan sukadi dan samutri ini masih terus mendapat kunjungan dari kerabat sejak menderita sakit. Siswa kelas tujuh SMP Negeri dua ngoro ini mengaku telah dikeroyok tujuh orang temannya yang berbeda kelas.

Terjadinya pengeroyokan di tempat parkir kendaraan sekolah. Seperti biasanya, korban memarkir motornya sebelum pelajaran jam pertama mulai, tiba-tiba dipukuli dan ditendang tujuh siswa kelas delapan. Akibatnya mengami luka-luka memar pada kepala dan tangan kanannya retak tulang.

Setelah korban tak berdaya, sebelum pelaku meninggalkan lokasi masih mengeluarkan kata-kata ancaman. Jangan sampai korban mengaku dikeroyok, tetapi agar mengatakan luka akibat jatuh. Jika korban mengatakan yang sebenarnya, akan dihajar lebih parah lagi. Saat itu korban langsung diantar pulang oleh penjaga sekoah karena kondisi korban sakit.

Setelah kejadian tersebut, sudah ada upaya damai dari pihak sekolah. Orang tua ketujuh pelaku dipanggil dan dibebani biaya pengobatan korban. Namun hingga saat ini, kesanggupan orang tua pelaku membayar biaya tersebut tidak dilaksanakan.

Pihak sekolah menjelaskan, sudah ada tindaklanjut penyelesaian kejadian pengeroyokan dengan korban muhamad rio maulana. Semua orang tua pelaku telah menyatakan sanggup menanggung biaya pengobatan korban.

Meski telah ada upaya penyelesaian dari sekolah, pengeroyokan yang dipicu suara bising kenalpot motor korban sehari sebelum kejadian, hingga kini belum tuntas. Sehingga keluarga korban mengancam akan lapor polisi jika tidak ada niat baik dari keluarga pelaku.

Editor: Dani Setyanto