JAKARTA, faktualnews.co – Bursa calon Duta Besar baru mulai digelindingkan. Sejumlah nama tokoh politik telah disodorkan Presiden Joko Widodo. Diantaranya disebut nama anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Rusdi Kirana kader PKB serta Tantowi Yahya dari Golkar. Baik kubu PKB dan Golkar sendiri membenarkan adanya nama nama kader mereka yang telah disodorkan ke Pimpinan DPR RI untuk disetujui sebagai Duta Besar Indonesia yang baru.
Wakil Sekretaris Jenderal PKB Daniel Johan dalam pernyataannya mengakui surat pengajuan Rusdi Kirana sebagai Duta Besar RI untuk Malaysia sudah masuk ke Pimpinan DPR RI. “Iya benar, kan suratnya sudah di pimpinan DPR,” ujar Daniel saat berbincang dengan awak media Sabtu (26/11/2016) kemarin.
Daniel menjelaskan masih ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh Rusdi Kirana pasca ditunjuk oleh presiden menjadi duta besar RI untuk Malaysia di Kuala Lumpur. Sebelum menjalani proses fit and proper test oleh DPR, Rusdi juga harus menunggu keputusan rapat paripurna DPR dan juga Badan Musyawarah.
“Selain itu masih menunggu jawaban dari negara yang bersangkutan karena kan ini kedua belah pihak dari Indonesia mengajukan ini. (Sehingga) perlu jawaban dari negara masing-masing. Tapi pada umumnya sih diterima,” kata dia. Daniel melihat sosok Rusdi sebagai orang yang total menjalankan tugasnya sebagai Wantimpres.
“Pak Rusdi itu sesudah menjadi Wantimpres full menjalankan tugas membantu Pak Jokowi. Bahkan bisa dikatakan 99 persen untuk Pak Jokowi sudah sangat jarang ke PKB, waktu Mukernas hadir saat persiapan saja ketika acara malah tidak hadir. Ya sangat kehilangan tapi demi tugas negara kita support,” ujarnya.
Meski kadernya sudah dicalonkan menjadi dubes, Daniel menyebut DPP PKB masih belum membicarakan soal usulan nama pengganti tugas Rusdi sebagai Wantimpres. Menurut Daniel kewenangan menunjuk Wantimpres merupakan hak prerogratif presiden.
“Itu hak prerogratif presiden. Dari kami belum dibahas, masih menunggu, karena ini memang baru proses awal,” kata dia.
Terpisah, politikus Partai Golkar Tantowi Yahya ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi calon Duta Besar RI untuk Selandia Baru di KBRI Wellington juga mengaku siap menerima tawaran tersebut.
“Ya siap, ini kan penugasan dari negara yang diberikan oleh presiden,” kata Tantowi, Sabtu (26/11/2016) malam dikutip detik.
Tantowi mengatakan, proses pencalonan ini masih panjang. Meski telah memiliki gambaran program yang akan dilakukan, namun menurut Tantowi masih terlalu dini untuk diungkapkan sekarang.
“Saya bahagia, terharu, mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepada saya. Yang jelas ini kehormatan bagi Golkar, kehormatan juga bagi Komisi 1 (DPR),” ujar Tantowi.
Tantowi siap mundur dari angggota Komisi I DPR RI jika nanti resmi menjadi Dubes Selandia Baru. Sesuai peraturan, kata Tantowi, pemilik suara terbesar kedua di dapilnya yang akan menggantikannya di Komisi I.
“Ya mekanismenya itu adalah suara terbesar kedua setelah saya yang akan jadi pengganti, Ivan Gultom,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid juga mengungkapkan hal senada soal pergantian antar waktu (PAW) Tantowi di Komisi I. “Untuk PAW Pak Tantowi ini proses sesuai perundang-undangan,” kata Nurdin saat dihubungi terpisah.