FaktualNews.co

Sulap Limbah Bambu, Mustamil Sukses Jadi Eksportir Kaligrafi Asia

Ekonomi     Dibaca : 1953 kali Penulis:
Sulap Limbah Bambu, Mustamil Sukses Jadi Eksportir Kaligrafi Asia
Mustamil, pengrajin limbah bambu asal Kota Santri yang kini jedi eksportir kaligrafi tingkat asia.faktualnews/R Suhartomo.
Mustamil, pengrajin limbah bambu asal Kota Santri yang kini jedi eksportir kaligrafi tingkat asia.faktualnews/R Suhartomo.

Mustamil, pengrajin limbah bambu asal Kota Santri yang kini jedi eksportir kaligrafi tingkat asia.faktualnews/R Suhartomo.

JOMBANG, faktualnews.co – Berawal dari memanfaatkan limbah bambu yang ada di sekitar rumahnya, seorang pria di kabupaten Jombang, Jawa Timur, sukses menjadi eksportir kaligrafi dari bambu.

Berbeda dengan kaligrafi biasanya, kaligrafi dari potongan bambu ini jauh lebih artistik karena bentuk tulisannya timbul sehingga muncul kesan lebih mewah.

Siapa sangka jika karya kaligrafi buatan Mustamil, warga desa Grogol kecamatan Diwek kabupaten Jombang, Jawa Timur, sangat diminati negara lain. Mustamil mengaku terinspirasi membuat kaligrafi dari potongan bambu ini pada tahun 1998.

Secara tidak sengaja, dia mencoba membuat tulisan Arab dari tangkai daun pepaya (plompong), yang bentuknya sama dengan bambu, untuk mainan anaknya. Tanpa diduga, hasilnya ternyata cukup bagus. Potongan-potongan tangkai daun pepaya yang ia rangkai ternyata bisa membentuk tulisan Arab.

Mustamil tengah membuat pesanan kaligrafi bambu untuk di ekspor ke luar negeri.faktualnews/R Suhartomo.

Mustamil tengah membuat pesanan kaligrafi bambu untuk di ekspor ke luar negeri.faktualnews/R Suhartomo.

Berangkat dari momen tersebut, Mustamil lantas mencoba membuatnya dari potongan bambu. Hasilnya ternyata sama indahnya. Sejak itulah, Mustamil kemudian mencoba mengembangkan kreasinya dengan membuat aneka kaligrafi dan menawarkannya melalui berbagai pameran.

Dia pun kaget, ketika respons masyarakat terhadap hasil karyanya sangat baik. Pesanan demi pesanan kemudian terus berdatangan kepada Mustamil, tak hanya dari wilayah jawa timur, bahkan juga dari luar negeri seperti Malaysia dan Prancis.

“Berbeda dengan kaligrafi biasanya, kaligrafi dengan bahan bambu ini jauh lebih artistik, karena tulisannya timbul sehingga tampak lebih mewah,” katanya kepada faktualnews, Senin (12/12/2016).

Dibandingkan dengan kaligrafi biasa, harga kaligrafi dari bahan bambu ini juga terbilang lebih mahal. Ukuran kecil seperti lafad Allah dan Muhammad sekitar Rp150 ribu, dan ukuran besar sepanjang 1 meter bisa mencapai Rp2,5 juta. Dengan usahanya ini, omzet yang mampu diraup Mustamil cukup lumayan, mencapai Rp15 juta-Rp20 juta per bulan.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Tim Redaksi FN