Penghargaan dari Kementrian dan UNICEF untuk RSUD Soegiri, Hanya Hiasan Dinding
LAMONGAN, faktualnews.co – Sederet penghargaan yang diterima RSUD Soegiri, Lamongan dari Kementrian dan organisasi kesehatan dunia (UNICEF) hanya kertas belaka. Nyatanya, kualitas pelayanan di rumah sakit pelat merah ini begitu buruk.
Peristiwa meninggalnya Mahmudi, pasien miskin yang tewas akibat tak tertangani dokter pada Senin 2 Januari lalu, menjadi bukti konkret betapa buruknya pelayanan di rumah sakit milik Pemkab Lamongan ini.
Reaksi keras pun muncul dari berbagai kalangan masyarakat. Salah satunya yang disampaikan Afandi, ketua LSM Jaringan Masyarakat Lamongan (Jamal). Menurutnya, kejadian ini menjadi pukulan telak bagi nama baik Kabupaten Lamongan.
“Meninggalnya pasien terbukti bahwa RSUD Soegiri kurang preventif dalam pelayanan yaitu lemahnya diaknosa penyakit pasien. Ini sangat memalukan,” ungkapnya kepada awak media, Rabu (04/1/2017).
Padahal, RSUD Soegiri juga memiliki sertifikat standar ISO 9001:2008. Dimana, rumah sakit tersebut sudah seyogyanya memberikan pelayanan yang berkualitas baik. Bukan justru melakukan penelantaran terhadap pasien sehingga meninggal karena tak tertangani dokter.
“Harus ada sangsi kepada pihak rumah sakit serta dokter yang semestinya menangani pasien. Karena akibat keteledorannya, nyawa pasien tidak tertolong hanya karena tidak adanya dokter karena libur panjang,” tambahnya.
“Bahkan bukan tidak mungkin peritiwa meninggalnya Mahmudi karena tak tertangani dokter ini bukanlah hal pertama. Namun sudah banyak Mahmudi-mahmudi lain yang juga mengalami kejadian yang sama. Hanya saja, hal tersebut luput dari pantuan masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, direktur RSUD Soegiri Lamongan, belum dapat memberikan klarifikasi terkait dengan peritiwa itu. Tidak ada jawaban saat faktualnews mencoba menghubungi melalui sambungan ponsel. Sedangkan pesan singkat yang dikirim juga tak dibalas.
“Besok njeh mas akan kami sampaikan persoalannya,” kata Kabid Pelayanan dr Aini melalui pesan singkatnya. (Sol/Rif)