Jembatan Penghubung Pucangsimo-Bandar Kedungmulyo Ambrol
JOMBANG, Faktualnews.co – Jembtan yang menjadi akses utama warga untuk melintasi Sungai Konto dari Desa Pucangsimo menuju Desa Bandar Kedungmulyo serta sebaliknya ambrol, Jumat (13/1).
Debet air yang mencapai 7 meter menjadi penyebab jembatan tersebut putus.
Jembatan sepanjang 20 meter itu merupakan akses utama warga menuju Desa Bandar Kedungmulyo serta sebaliknya. Tak hanya itu, siswa di dua desa setiap hari melewati jembatan tersebut saat akan pergi dan pulang sekolah.
Akibat ambrolnya jembatan tersebut, warga maupun siswa yang setiap hari melintas kini harus berputar sekitar 3 kilometer supaya bisa beraktivitas seperti biasanya. “Ini jembatan utama penghubung dua desa. Yakni Desa Pucangsimo di utara sungai, dan Desa Bandar Kedungmulyo di selatan selatan sungai. Setiap hari ratusan orang melewati jembatan ini, termasuk siswa yang sekolah ke Kabupaten Kertosono,” ujar Suyono, Kepala Desa Bandar Kedungmulyo saat ditemui di lokasi, Jumat (13/1).
Ia menjelaskan, ambrolnya jembatan itu terjadi sekitar pukul 03.00 dini hari. Warga yang setiap hari melintasi jembatan tersebut kemudian terpaksa mencari alternatif untuk menyeberangi sungai. “Mau tidak mau harus berputar hingga tiga kilometer supaya bisa menyeberangi sungai,” beber Suyono.
Pantauan di lokasi, selain jembatan yang putus, tingginya debet air juga mengakibatkan bibir sungai tergerus hingga sekitar 4 meter. Tak pelak, warga sekitar panik karena khawatir sungai jebol.
Sejumlah warga pun bergotong royong memasang potongan pohon bambu dan tanah yang dibungkus karung untuk menahan arus sungai. Saat ini, bibir sungai yang tergerus masih tersisa sekitar 50 sentimeter. “Kita pasang potongan pohon bambu dan timbunan ini supaya bibir sungai tertahan. Tidak jebol karena hantaman arus sungai,” ujar Syaifudin (35), warga Dusun Krapak, Desa Pucangsimo, Kecamatan Bandar Kedungmulyo.
Saat ini warga masih khawatir bibir sungai akan jebol hingga mengakibatkan pemukiman akan terdampak. “Ini di utara sungai kan pemukiman padat, kalau jebol pasti air sungai mengalir ke pemukiman. Jarak sungai dengan pemukiman warga hanya sekitar 150 meter,” kata Syaifudin. (rep/oza)