JOMBANG, faktualnews.co – Tingginya curah hujan, membuat ambrol bendungan di Desa Buduk Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang. Akibatnya, akses jalan penghubung antar dusun terputus. Hal ini disebabkan karena jembatan diatas bendungan yang ambrol tersebut, sehari hari digunakan warga sekitar untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Jebolnya bendungan Desa Buduk menurut Karsono (50) penjaga bendungan, bermula pada selasa (24/1/2017) sekitar pukul 13.00 WIB. Debit air sungai Otok pada saat kejadian cukup deras dan langsung menggerus bagian tanggul sungai. Longsoran tanah yang tergerus ini langsung menerjang pintu air bendungan.
Karena tak mampu menahan gempuran air bercampur tanah longsoran tanggul, salah satu pintu air di sebelah utara sungai akhirnya jebol. “Kejadiannya cukup cepat. Diduga akibat kondisi bangunan yang sudah tua, sehingga tak kuat lagi menahan derasnya air sungai di musim hujan,” terang Karsono kepada wartawan rabu (25/12/2017).
Terpisah, Ekik Muldiyanto Bagian Operasional (BO), Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas mengatakan, pihaknya akan menggali data terkait jebolnya pintu bendungan tersebut. Pihaknya juga mengaku hanya mampu melakukan pemeliharaan terhadap tanggul saja. Menurutnya, untuk perbaikan dan pembangunan, kewenangan sepenuhnya ada pada Pemerintah Pusat. “Kita tidak bisa berbuat banyak. Namun, kita akan melaporkan ini kepada pemerintah pusat untuk ditindak lanjuti,” pungkasnya.
Akibat jebolnya pintu bendungan sendiri berimbas pada aktivitas warga desa sehari hari. Pasalnya, dengan jebolnya salah satu pintu air, memaksa para penduduk tidak bisa mengakses jembatan diatas bendungan. Sementara jembatan tersebut merupakan jalan alternatif sekaligus mempersingkat jarak antar dusun.(ony/san)