SUMENEP, FaktualNews.co – Kegiatan dugaan kristenisasi berkedok sosialisasi wawasan kebangsaan di beberapa Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, yang diselenggarakan oleh Yayasan Sejahtera Bangsa Mulia (SBM) dengan menggandeng Dewan Harian Cabang Badan Pembudayaan Kejuangan 45 setempat akhirnya terbongkar, Rabu (22/2/2017).
Sosialisasi yang diselenggarakan sejak, Selasa (21/2/2017) kemarin, oleh yayasan yang berpusat di Jawa Timur ini diketahui membagi-bagikan bingkisan kepada para pelajar SD yang berisikan buku-buku yang berisikan ajaran kristen, kalung dengan liontin salib, boneka dan sejumlah bingkisan lainnya.
Setelah diinterogasi oleh beberapa kiai yang tergabung dalam Gerakan Umat Islam Sumenep (Guis) disalah satu hotel tempat rombongan yayasan tersebut menginap, akhirnya pihak yayasan menceritakan bahwa bingkisan yang diberikan kepada para siswa itu berasal dari pemberian siswa luar negeri.
“Kami tidak tahu menahu terkait apa isi didalam bingkisan itu, karena yayasan SBM hanya menerima dan menyalurkan paket yang sudah terbungkus rapi dalam bentuk bingkisan yang dikirim langsung oleh pelajar dari Amerika,” kata ketua yayasan SBM Budi Dwi Prasetyo.
Bahkan, dalam kegiatan sosialisasi yang digelar di beberapa SD di Kecamatan Manding dan Kecamatan Kota itu, pihaknya mengaku juga menyampaikan materi wawasan kebangsaan dengan materi Narkoba dan ‘Love, Seks And Dating’ (membahas mahasalah Cinta, Seks dan Kencan).
Selain itu, masih tersisa 1.000 paket bingkisan sejenis untuk enam sekolah yang sudah siap diedarkan oleh pihak yayasan. Namun, karena mendapatkan protes keras dari sejumlah kalangan, akhirnya pendistribusian paket tersebut dihentikan dan siap ditarik kembali dari sejumlah sekolah.
Untuk diketahui, yayasan SBM tersebut sudah sejak tahun 2015 lalu masuk di ujung timur pulau Madura ini. Namun keberadaannya baru terdeteksi sejak Selasa (21/2/2017) kemarin.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep A. Sadik, mengaku tidak tahu isi bingkisan yang diberikan kepada para siswa disejumlah sekolah dasar itu. “Sebenarnya kami tidak mengetahui apa isi bingkisan yang diberikan pihak yayasan saat memberikan sosialisasi wawasan kebangsaan,” ujarnya.
Pihaknya mengaku hanya menerima permohonan dari Dewan Harian Cabang Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Kabupaten Sumenep untuk melakukan sosialisasi JSN 45 atau wawasan kebangsaan LSD dan pemberian bingkisan kepada siswa.
“Ya kami senang menerima permohonan sosialisasi wawasan kebangsaan itu, karena anak didik bisa menerima wawasan kebangsaan secara gratis, tapi ternyata berujung seperti ini,” paparnya.
Sebelumnya, sejumlah orang tua siswa di Kabupaten Sumenep, mengaku resah dengan bingkisan berisi atribut kristen, yang diberikan saat pelaksanaan sosialisasi wawasan kebangsaan di sejumlah sekolah dasar di Kecamatan Manding.
Pasalnya, bingkisan tersebut berisi barang-barang seperti topi santa, kalung salib, buku bergambar dengan tulisan happy birthday jesus dan kaos kaki bertuliskan jesus. (jie/oza)
[box type=”shadow” ]
BACA JUGA :
[/box]