Jombang Kita

Di Bawah Komando Bupati Nyono, Jombang Menjadi Tuan Rumah ASEAN Youth Camp 2017

Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko saat menyampaikan kesiapan menjadi tuan rumah ASEAN Youth Camp 2017 kepada awak media, Sabtu (24/2/2017).
Foto : Romza/FaktualNews

JOMBANG, FaktualNews.co – Kabupaten Jombang kini sudah dipercaya masyarakat ASEAN sebagai kota yang bisa dijadikan rujukan dalam membangun toleransi. Dibawah nahkoda Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko, kemudian kota santri dipilih menjadi tuan rumah perhelatan event internasional yakni ASEAN Youth Camp 2017.

Kegiatan yang akan digelar pada Bulan Oktober 2017 itu merupakan salah satu rangkaian HUT ASEAN pada tahun ini. Event ini mengambil tema “Islam Rahmatan Lil Alamin dan Harmony Diversity”. Dari tema besar ini, Jombang akan dijadikan contoh konkrit membangun toleransi dengan konsep Islam Rahmatan Lil Alamin.

Usai pertemuan dengan J.S George Lantu, Direktur Kerjasama Sosial Budaya ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri yang baru,  Lutfi Rauf, dan Rektor Unipdu (Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum), Profesor Ahmad Zahro di Pendopo Kabupaten Jombang, Sabtu (25/2/2017) sore, Bupati Nyono menyatakan kesediaanya meski hanya memiliki waktu sekitar 6 bulan untuk menjadi tuan rumah dalam kegiatan tersebut demi kepentingan pembangunan toleransi di ASEAN, bahkan dunia.

“Kami bersyukur, Jombang dipercaya menjadi tuan rumah event ASEAN ini. Menjadi kebanggan bagi kami dan masyarakat Jombang, ternyata Jombang lebih dipercaya daripada kota lain di seluruh Indonesia,”ujar Bupati Nyono.

Menurutnya, Jombang memang layak untuk dijadikan tolak ukur pembangunan toleransi. Hal itu karena di kota inilah terdapat pemersatu bangsa yang juga pendiri Nahdlatul Ulama (NU), yakni KH Hasyim Asy’ari, KH Bisri Syansuri, dan KH Wahab Chasbullah. Selain itu, di Jombang juga lahir bapak pluralism yang juga Presiden keempat RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), serta tokoh-tokoh lain.”Tokoh-tokoh pemersatu yang lahir di Jombang layak untuk diteladani oleh masyarakat ASEAN. Termasuk dunia,” jelas Nyono.

Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur ini juga menegaskan, untuk persiapan pelaksanaan kegiatan ASEAN Youth Camp itu, pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan pihak terkait. “Salah satunya kami sudah menawarkan konsep Taman ASEAN yang akan ditempatkan di RTH Kebunratu, Keplaksari. Selain itu, kami juga akan tampilkan budaya-budaya lokal saat pelaksanaan kegiatan nantinya, baik saat pembukaan maupun penutupan,” tandasnya.

Sementara itu, J.S George Lantu, Direktur Kerjasama Sosial Budaya ASEAN Kementerian Luar Negeri RI menyatakan, pihaknya memang sudah memiliki pertimbangan dalam memilih Jombang sebagai tuan rumah ASEAN Youth Camp 2017 tersebut. Dengan pertimbangan utamanya yakni potensi pembangunan toleransi yang ada di Kabupaten Jombang. “Kami tadi sudah berkoordinasi dengan Bupati Jombang. Kita berfikir, tema utama Islam Rahmatan Lil Alamin serta Harmony Diversity ini cocok dengan Kabupaten Jombang yang memilki potensi luar biasa dalam membangun toleransi,”katanya kepada awak media.

Lantu juga membeberkan, peserta yang akan ikut dalam kegiatan tersebut merupakan pemuda delegasi dari 10 negara ASEAN, yakni Indonesia, Thailand, Filipina, Malaysia, Brunei Darussalam, Vietnam, Singapura, Laos, Myanmar, dan Kamboja. Serta delegasi dari 8 negara mitra ASEAN yang akan diundang yakni Rusia, China, Korea Selatan, Jepang, Kanada, New Zealand (Selandia Baru), Australia, dan India.

“Peserta yang akan hadir tidak hanya pemuda muslim, tapi juga non-muslim. Kami akan berdialog, bagaimana tolerasni itu dibangun, bagaimana harmoni itu dalam kehidupan berbeda agama, suku, ras itu dibangun dengan baik. Biarlah kita membangun itu dari Jombang. Karena banyak ide dari Jombang,” ulasnya.

Lebih lanjut Lantu mengatakan, Event ini ditujukan kepada pemuda karena sebagai penerus pembangunan bangsa diharapkan dapat berpartisipasi secara aktif dalam upaya membumuikan konsep toleransi yang ada dalam kerangka ASEAN.

“Dalam kegiatan ini nanti akan ada Menteri Ketenagakerjaan untuk menjelaskan konsep letenagakerjaan ASEAN. Kemudian Menpora, Menkopolhukam, dan kementerian terkait lainnya,” bebernya.

Terkait lebih detail bentuk kegiatannya, ia akan menyelesaikan konsepnya terlebih dahulu untuk kemudian disosialisasikan. “Semoga dalam waktu dekat bisa kami rampungkan,” pungkas Lantu.

Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko saat pertemuan dengan J.S George Lantu, Direktur Kerjasama Sosial Budaya ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri yang baru, Lutfi Rauf, dan Rektor Unipdu (Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum), Profesor Ahmad Zahro di Pendopo Kabupaten Jombang, Sabtu (25/2/2017) sore.
Foto : Romza/FaktualNews

Dalam kesempatan tersebut, Profesor Ahmad Zahro, Rektor Unipdu Jombang juga menerangka, kegiatan ini dalam rangka menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah Negara yang siap untuk menjadi keluarga besar dunia dengan mayoritas penduduk beragama Islam, tapi juga bisa bergaul secara damai, bisa berdampingan dengan damai bersama masyarakat ASEAN maupun dunia. “Kita ingin Jombang menjadi rujukan wisata dunia. Karena potensinya sangat luar biasa,” paparnya. (*/oza)

[box type=”shadow” ]

BACA JUGA :

[/box]