Wabup Sumenep Minta Penggunaan ADD Harus Transparan, Libatkan Partisipasi Masyarakat
SUMENEP, FaktualNews.co – Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, mengingatkan bahwa kebijakan dalam penggunaan Anggaran Dana Desa (ADD) harus dilakukan secara transparan. Sebab, penggunaan anggaran ini harus melibatkan partisipasi masyarakat, sehingga bisa melakukan pengawasan demi maksimalnya realisasi program bisa dirasakan oleh masyarakat.
“Harus terbuka, silahkan pampang program desa agar bisa diketahui halayak umum, karena sekarang bukan zamannya lagi main petak umpet,” jelasnya saat membuka pembekalan Kepala Desa tahun 2017 di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Senin (20/3/2017).
Dia meminta agar realisasi program Dana Desa bisa diketahui masyarakat luas secara terbuka dan detail bentuk kegiatan dan nilai anggarannya. “Partisipasi masyarakat ini penting bagaimana mereka juga diberdayakan dalam program dana desa di Kabupaten Sumenep. Selain itu juga agar anggaran dana desa bisa bermanfaat, tanpa ada pelanggaran baik secara hukum maupun secara administrasinya,” warning Wabup Achmad Fauzi.
BACA JUGA :
- Resmikan Mall De Bagci, Bupati Sumenep Ajak Warga dan Investor Bangkitkan Ekonomi
- Bupati Sumenep Buka Pelatihan Seribu Wirausaha Muda
Dalam pembinaan tersebut, kedepan seluruh kepala desa ditegaskan untuk melakukan sosialisasi transparansi dana desa, sehingga masyarakat bisa mengetahui tentang penggunaan dana desa.
“Kedepan harus ada transformasi pemikiran cerdas, agar perjalanan kepemimpinan di Desa bisa lancar, jangan sampai bertujuan untuk menghabiskan anggaran saja, melainkan perencanaan dan pengerjaan program desa harus profesional,” tegasnya.
Fauzi pun meminta para kepala desa tidak hanya memikirkan program jangka pendek. Namun, harus mempunyai pemikiran jangka panjang yang wajib ditata mulai dari sekarang. “SDM nya harus mulai dibangun, tujuannya agar sinergi dan bisa memajukan desa secara bersama-sama, jangan sampai ada statemen apa kata kades tapi harus sejalan dan selaras dengan seluruh elemen, terutama sesuai dengan aturan yang berlaku,” pungkasnya.
Bahkan, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Ahmad Masuni menyampaikan, para Kades yang ikut dalam kegiatan tersebut dari unsur daratan maupun kepulauan.
“Ada 35 peserta yang terdiri dari 11 kecamatan daratan 26 peserta dan 6 kecamatan kepulauan 9 peserta hasil pemilihak antar waktu dan serentak,” kata dia.
Pembekalan ini bertujuan untuk mendukung menyelenggarakan pembangunan desa dan pembekalan kepada para kades selama satu minggu kedepan.
“Pematerinya sebagian unsur pimpinan SKPD, Kepolisoan, Kejaksaan dan TNI dan beberapa unsur lainnya dari surabaya. Sedikitnya ada 13 pemateri,” paparnya singkat
Sementara itu, Kepala Desa Lobuk, Mohammad Saleh menyambut baik permintaan Wakil Bupati Sumenep, baginya Kades sudah waktunya terbuka dan profesional dalam menjalankan roda pemerintahan di akar rumput.
“Kami harus peka dan cerdas dengan mempelajari perbup dan aturan lainnya yang berkenaan dengan peraturan Desa seperti permintaan pak Wabup tadi saat sambutan,” katanya.
Pria yang juga menjabat sebagai kepala sekolah ini sudah mencanangkan beberapa program unggulan untuk meningkatkan kemampuan SDM di Desanya. “Kami akan memasang wifi gratis di desa, agar para pelajar dan mahasiswa di desa kami nyaman dan terfasilitasi. Karena saat ini sudah eranya dunia dalam genggaman,” ujarnya singkat.(Jie/Rep)