JOMBANG, FaktualNews.co – Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, sejak Jumat (31/3/2017) sore, menyebabkan puluhan rumah di Dusun Kedunglempuk, Desa Pesantren, Tembelang, tergenang air sampai diatas lutut orang dewasa, Sabtu (1/4/2017).
Pantauan di lokasi, air masih mengenangi puluhan rumah warga, mushola, sawah di Kedunglempuk, debit air yang semakin naik itu disebabkan hujan yang terus menerus turun setiap sore selama 2 hari berturut-turut dan air kiriman dari wilayah Kecamatan Jombang. Tingginya banjir menyebabkan warga kesulitan air bersih.
“Selain sulit beraktivitas, kami juga kesulitan untuk air bersih. Di sini semua pemukiman dan lahan terendam air,” kata salah satu warga, Sumini (45), Sabtu (1/3/2017).
Warga sudah melaporkan kejadian tersebut kepada aparat desa agar segera mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah. “Sudah 2 hari air mengenangi rumah kami. Sampai saat ini belum ada pihak Desa Pesantren dan Pemerintah Kabupaten Jombang yang kesini,” terangnya.
BACA JUGA :
Menurut Sumini, semenjak bulan November 2016 sampai April 2017, hampir tiap bulan banjir mampir ke rumahnya. Luapan sungai Konto dan saluran pembuangan limbah pabrik gula baru menjadi salah satu penyebab utama banjir.
Sementara itu, Asiah (34), mengatakan, air yang mengenangi rumahnya membuat aktivitasnya terganggu, kesulitan air bersih, banyaknya nyamuk yang berkeliaran dan menumpuknya pakaian yang kotor.
“Warga disini bingung mau mandi, nyuci, tidur juga banyak nyamuknya. Kemana-mana harus pakai gerobak biar tidak basah,” terangnya.
Asiah menuturkan, banjir musiman ini membuat warga tidak bisa tidur nyenyak setiap hujan lebat, karena harus selalu waspada. “Keponakan saya tahun kemarin lahir waktu banjir, ahirnya kami harus bersusah payah memindahkan semua peralatan melahirkan ke lantai 2,” katanya.
Perhatian dari Badan Penanggulang Bencana Daerah terkait air bersih menjadi harapan warga Dusun Kedunglempuk ditengah musibah banjir. “Semoga ada perhatian dari pemerintah untuk pembuatan tanggul di pinggir sungai, biar banjirnya tidak terus datang setiap tahun, itu saja mas,” pungkas Asiah. (mjb1/rep)