FaktualNews.co

Tak Tahan Bau Limbah, Warga Demo PT KTM

Peristiwa     Dibaca : 2572 kali Penulis:
Tak Tahan Bau Limbah, Warga Demo PT KTM
Ratusan warga dari Kecamatan Ngimbang dan Kecamatan Sambeng, menggelar unjuk rasa di PT. Kebun Tebu Mas (KTM), Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Selasa (4/4/2017). Aksi ini dipicu bau busuk yang makin menyengat dari limbah Pabrik Gula terbesar di Indonesia ini. FaktualNews.co/Arief/17

Ratusan warga dari Kecamatan Ngimbang dan Kecamatan Sambeng, menggelar unjuk rasa di PT. Kebun Tebu Mas (KTM), Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Selasa (4/4/2017). Aksi ini dipicu bau busuk yang makin menyengat dari limbah Pabrik Gula terbesar di Indonesia ini. FaktualNews.co/Arief/17

 

LAMONGAN, FaktualNews.co – Ratusan warga dari Kecamatan Ngimbang dan Kecamatan Sambeng, menggelar unjuk rasa di PT. Kebun Tebu Mas (KTM), Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Selasa (4/4/2017). Aksi ini dipicu bau busuk yang makin menyengat dari limbah Pabrik Gula terbesar di Indonesia ini.

Aksi warga dimulai dengan long march sejauh 500 meter menuju lokasi PT. KTM, dengan membawa poster berbagai tuntutan. Sepanjang perjalanan ratusan massa ini juga membagikan masker kepada pengguna jalan yang sedang melintas di jalan raya Babat-Jombang.

Salah satu peserta aksi, Paini (55), warga Dusun Pule, Desa Lamongrejo, Ngimbang, mengatakan, keberadaan pabrik gula PT. KTM di desanya belum dapat memberikan kontribusi terhadap masyarakat sekitar. Selama ini, warga sekitar di lokasi pabrik banyak yang tidak direkrut sebagai pekerja. Malah memberikan dampak polusi dari bau busuk limbah.

“Adanya pabrik ini harusnya justru memberikan manfaat bagi kami warga miskin yang tidak mampu yang ada di sekitar pabrik. Tapi, lihat apa yang diberikan pabrik ke masyarakat kalau bukan limbah,” teriak Paini saat orasi di depan pintu gerbang pabrik gula PT. KTM.

BACA JUGA :

Ia menjelaskan, sejak beberapa bulan yang lalu warga tidak bisa tidur nyenyak, akibat bau busuk limbah pabrik gula PT KTM yang cukup menyengat dan membuat sesak para warga sekitar. Bahkan aroma seperti bau kotoran kucing ini tidak hanya di alami warga di wilayah Ring 1 dan 2 sekitar pabrik. Namun bau busuk juga dirasakan hingga radius 30 Kilometer.

Sementara itu, koordinator aksi, Ahmad Umar Buwang meminta Pemerintah menutup PT. KTM, karena lalai dalam mengelola limbah yang ditimbulkan sehingga mengganggu kehidupan warga.

“Pihak perusahaan harus bertanggung jawab adanya wabah bau yang ditimbulkan pabrik gula PT KTM. Jika dalam waktu dekat tidak bisa mengatasi bau yang ditimbulkan, maka kita minta pabrik ditutup,” katanya.

Setelah melakukan orasi didepan pintu masuk lokasi pabrik, sejumlah perwakilan warga yang berunjukrasa diterima untuk berdialog dengan pihak manajemen PT. KTM dengan pengamanan ketat pihak Kepolisian Resort Lamongan.

Sementara, pihak perwakilan manajemen PT. KTM, Adi Prasongko, membenarkan adanya bau limbah pabrik yang diakibatkan adanya ledakan tangki penampung limbah tetes, sehingga baunya menyebar kemana mana.

“Memang kami mengakui adanya musibah di perusahaan akibat letupan tetes atau Reaksi Maillard pada tangki yang disebabkan suhu panas yang berlebih. Akan tetapi luapan tetes tersebut kita tampung di kolam, dan kolam itulah yang menyebabkan bau,” jelasnya.

Adi Prasongko menyatakan, pihaknya sudah berupaya mengatasi dampak adanya luapan tangki tetes membuat Standart Operation (SOP) penanganan limbah. Selain itu, pihaknya juga berjanji akan secepatnya mengatasi penanganan limbah tetes agar tidak mengganggu masyarakat Lamongan

“Sebelumnya memang tidak kita perhitungkan adanya dampak Reaksi Maillard pada tangki tetes. Karena kejadiannya begitu spontan dan diluar perhitungan,” pungkasnya. (rep/san)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Romza