ilustrasi
MOJOKERTO, FaktualNews.co – Diduga depresi karena kuliahnya tak kunjung lulus, Dwi Ko Prasojo (40) warga Dusun Paras, RT 01 RW 03, Desa Kembangbelor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto ditemukan tewas gantung diri, Jum’at (7/4/2017).
Kasubbag Humas Polres Mojokerto, AKP Sutarto mengatakan, korban ditemukan gantung diri menggunakan kawat sekira pukul 05.00 WIB. “Yang pertama kali menemukan korban adalah Ketua RT setempat yang hendak membangunkan korban,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, setiap hari yang membangun korban adalah Ketua RT. Namun, korban ditemukan sudah tewas gantung diri menggunakan kawat di sebuah gudang yang terletak di lantai dua dekat kamar mandi rumah korban.
“Korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri dengan menyiapkan tangga dari kayu, kemudian mengikat lehernya dengan kawat dan lompat dari tangga. Dugaan korban gantung diri karena depresi, korban punya riwayat gangguan jiwa sejak tahun 2010,” katanya.
BACA JUGA :
Kasubbag Humas menambahkan, gangguan jiwa yang dialami korban sejak tahun 2010 lalu karena kuliah tidak lulus-lulus sehingga korban sering menyendiri. Korban sendiri tidak nikah alias bujangan lantaran gangguan jiwa yang dialami korban tersebut. Selama ini, korban tinggal bertiga bersama ibu dan neneknya.
“Korban di rumah tinggal bersama ibunya, Sri Harti Ningsih yang berumur 60 tahun dan neneknya yang bernama Maslikah yang berumur 79 tahun. Atas permintaan keluarga, jenazah korban tidak divisum karena langsung dimakamkan,” jelasnya.
Meski pihak keluarga meminta tidak dilakukan visum terhadap jenazah korban, pihaknya juga sudah meminta keterangan sejumlah saksi dan mengamankan barang bukti. Kasubbag Humas menegaskan, jika korban murni gantung diri karena depresi. (*)
