NGANJUK,FaktualNews.co – Kepala SMK Taruna Bakti, Sujadi memberikan penjelasan terkait penganiayaan yang melibatkan siswa sekolah tersebut, Sabtu (15/4/2017) lalu.
Menurut Sujadi, tidak ada siswanya yang terlibat penganiayaan. Karena salah satu pelaku penganiayaan berinisial BFH (17) sudah tidak termasuk pelajar di sekolah yang dipimpinnya. Karena yang bersangkutan sudah dikeluarkan dari sekolah.
“Itu sudah bukan siswa saya lagi dan daftarnya atas nama BFH (17) sudah bukan siswa kami,” ujarnya kepada FaktualNews, Senin (17/4/2017).
Menurut Sujadi beberapa siswa yang melakukan kekerasan sudah dikeluarkan dari sekolah. “Beberapa siswa sudah dikeluarkan, tapi ada juga yang tidak jelas, masih ditelusuri. Salah satunya BFH yang sudah dikeluarkan,” paparnya.
Sujadi juga mengakui pihaknya juga sudah dimintai keterangan oleh polisi terkait penganiyayaan tersebut. “Sudah dijelaskan ke polisi, kemarin ada yang minta konfirmasi juga,” bebernya.
Ia menegaskan, pihaknya sudah melakukan berbagai pencegahan, salah satunya kegiatan rohani. “Kami juga adakan boarding school dan pesantren. kami akan berusaha lebih baik dalam membina siswa,” janjinya.
Selain pencegahan dari pihak sekolah, Sujadi juga menekankan pentingnya peranan lingkungan dan keluarga untuk ikut membimbing anak-anaknya, sebab pendidikan di sekolah hanya berlangsung beberapa jam, sementara waktu bersama keluarga dan lingkungan lebih panjang. “Bukan hanya sekolah, lingkungan, tokoh, ulama, dan orangtua juga penting. Kami ingin semua pihak ikut mengambil peran supaya pencegahan ini tidak sekedar formalitas,” pungkas Sujadi.
Diberitakan sebelumnya, Tim Buru Sergap (Buser) Polsek Kertosono berhasil meringkus tiga pelaku penganiayaan terhadap AR (9) warga Desa Mojokambang Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Jombamg, Sabtu (15/4/2017).
Pelaku penganiayaan tersebut yakni, JR (17), TA (17) keduanya warga Desa Tembarak Gang 2 kertosono, BFH (17) warga Desa Drenges.(kus/oza)
[box type=”shadow” ]
BACA JUGA :
[/box]