Ekonomi

Microsoft Akan Luncurkan PC Baru Surface Laptop

Microsoft Corporation

 

SAN FRANCISCO, FaktualNews.co – Microsoft Corporation mengungkap model perangkat keras komputer personal (PC) baru bersama dengan perangkat lunak sistem operasi baru yang sedikit berbeda dengan versi Windows sebelumnya.

PC baru, yang dikenal sebagai Surface Laptop, melanjutkan upaya-upaya raksasa teknologi yang pernah membanggakan diri sebagai penerbit perangkat lunak terbesar itu untuk menjadi yang terdepan di pasar perangkat keras maupun perangkat lunak.

Baca : Setelah Fitur Rich Formatting, Kini WhatsApp Update Fitur Text Formatting

Perusahaan itu, yang bermarkas di Redmond, negara bagian Washington, di barat laut Amerika Serikat, mengklaim dalam sebuah acara di New York City bahwa PC baru tersebut lebih tipis, lebih ringan dan lebih cepat, dengan daya tahan baterai, kualitas tampilan, penyimpanan dan portabilitas lebih baik, serta tersedia untuk pra-order mulai Selasa (2/5).

Dengan berat 2,76 pound atau 1,25 kilogram, dan 14,47 milimeter pada titik paling tebal, laptop itu hadir dengan layar 13,5 inci dan unit pemrosesan sentral (CPU) generasi terbaru dari Intel Corporation.

Baca : Jamin Keamanan Berbelanja Online, Polri Kembangkan SISPEK

Konfigurasi tersebut, kata Microsoft, sesuai dengan permintaan para mahasiswa. Sistem operasi barunya, disebut Windows 10 S, adalah konfigurasi spesifik Windows 10 Pro yang menawarkan pengalaman familiar yang diefisienkan untuk keamanan dan kinerja.

Namun, Microsoft menyatakan, sistem baru ini secara eksklusif menjalankan aplikasi-aplikasi dari Windows Store daring dan menggunakan Microsoft Edge sebagai default web browser.

Menyebutnya terinspirasi oleh para siswa dan guru dan merupakan “Windows terbaik yang pernah ada untuk sekolah-sekolah”, perusahaan berpendapat Windows 10 S “sangat ideal untuk orang-orang yang memiliki semua yang mereka butuhkan di Windows Store dan lebih menyukai ketenangan pikiran dengan menghapus risiko mengunduh aplikasi dari tempat lain”, demikian menurut warta kantor berita Xinhua. (*/REP)