Seorang Petani “Ngeyel” Naik Panggung Demi Mendapat Sepeda dari Jokowi
BANDA ACEH, FaktualNews.co – Meski Presiden Joko Widodo sudah membatasi bahwa hanya tiga petani kakao yang bisa naik ke panggung untuk bercerita kemudian mendapatkan sepeda serta ada larangan dari paspamres, seorang petani asal Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan, Abdul Hafiq (45), nekat naik ke panggung dan menemui Presiden Joko Widodo demi mendapatkan sepeda saat pembukaan kegiatan Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (PENAS KTNA) ke-15 di Banda Aceh, Sabtu (6/5/2017).
Ia tampak ditarik-tarik oleh petugas paspampres yang mengamankan kegiatan presiden.
Hingga akhirnya, Jokowi mengizinkan Hafiq naik ke panggung. Dialog kocak pun mengalir antara Presiden Joko Widodo dan Abdul Hafiq.
BACA : [divider]
- Presiden Jokowi “Warning” Rumah Sakit Yang tidak Layani Pemegang KIS dengan Baik
- Jokowi Tegaskan Dukung Langkah yang Dilakukan KPK
“Kenapa kamu ngeyel sekali mau naik ke panggung, padahal saya sudah bilang cukup tiga orang saja yang naik ke sini?,” kata Jokowi dikutip dari Kompas.com.
Hafiq pun menjawab, “Ini sesuai dengan Pancasila sila kelima Pak Presiden, Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, kalau saya tidak bisa ke sini itu namanya tidak adil,” kata dia.
“Tadi sebelumnya saat petani jagung dipanggil, saya pun tak punya kesempatan untuk naik bertemu Bapak Presiden,” ujar Hafiq yang sontak saja mengundak gelak tawa para hadirin.
Tak bisa menahan tawa, akhirnya presiden meminta Hafiq kembali ke tempat duduk dan mengambil sepeda.
Tak puas sampai di situ, Hafiq juga meminta difoto bersama presiden Jokowi. Saat membuka PENAS KTNA XV, Jokowi mengingatkan agar setiap daerah memperhatikan potensi pertanian yang memiliki harga jual tinggi.
“Ada banyak potensi pertanian kita yang memiliki daya jual yang cukup tinggi, seperti kopi Gayo di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, atau Kakao, Mete, namun belum tergarap dengan baik,” kata Jokowi.
“Saya berharap kepala daerah baik itu gubernur atau bupati/walikota bisa memprioritaskan pengembangan untuk komoditas-komoditas tersebut,” ujar dia.
Selain itu, pemerintah akan fokus untuk membangun waduk dan embung untuk mendukung lahan pertanian.
Setidaknya, 30.000 hektar embung akan disiapkan pembangunannya pada 2017 ini. Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan XV ini berlangsung pada 6-11 Mei 2017A XV.
Selain dihadiri oleh petani dan nelayan dari seluruh Indonesia, kegiatan ini dihadiri perwakilan petani dan nelayan dari ASEAN, seperti Malaysia, Thailand, Filipina, serta perwakilan petani dari Jepang. (*/REP)