FaktualNews.co

Dampak Buruk Balon Bagi Lingkungan, Berikut Alasannya

Gaya Hidup     Dibaca : 2298 kali Penulis:
Dampak Buruk Balon Bagi Lingkungan, Berikut Alasannya
Anak burung hantu tergantung akibat pecahan balon. (balloonsblow.org)
burung hantu tergantung balon

Anak burung hantu tergantung akibat pecahan balon. (balloonsblow.org)

 

FaktualNews.co – Hingga kini tak banyak orang yang mengatahui dampak buruk balon bagi lingkungan. Berikut 5 alasan mengapa balon buruk bagi lingkungan.

Balon Bisa Tersebar Luas

Balon, terutama yang diisi nitrogen, memang melayang di angkasa. Namun, pada suatu ketinggian tertentu, balon itu akan meledak. Pecahannya bisa terbang kemana pun pada jarak yang jauh.

(BACA : Pestisida Alami Dari Jahe Mengkudu Aman Bagi Lingkungan)

Buktinya, tahun 2007, balon yang dilepaskan pada hari perayaan Ratu Belanda bisa terbang hingga Normandy, wilayah yang berjarak 800 kilometer dari Amsterdam.

Kepadatan balon kira-kira 10 per kilometer persegi. Kebanyakan balon berasal dari perusahaan yang memberi ucapan selamat. Semua itu menjadi sampah.

Burung camar memakan balon

Burung camar memakan pecahan balon. (balloonsblow.org)

Balon Bisa Dimakan Hewan Liar

Manusia bisa mengidentifikasi balon dengan akurat sehingga takkan memakannya. Namun, tidak demikian dengan hewan liar.

Penyu, ikan, dan burung kadang mengira balon adalah makanan. Mereka pun kerap menelannya dan masalah pun muncul. Balon menyumbat lambung dan usus, membuat hewan kelaparan dan akhirnya mati.

(BACA : Melawan Privatisasi Air di Kota Santri (2)

Balon juga kerap menjerat hewan. Elang yang sayapnya terjerat balon misalnya, akan kesulitan terbang hingga akhirnya sulit mendapatkan makanan dan mati.

Tidak Ada Balon Biodegradable

Anda mungkin mendengar balon biodegradable yang katanya terbuat dari lateks. Sayangnya, klaim bisa terurai itu hanya “hoax”.

Lateks memang bahan alam dan lebih mudah terurai dari plastik. Namun, itu tak berarti bahan itu mudah terurai seperti daun pisang.

Lateks tetap membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk terurai. Dalam jangka waktu itu, balon berbahan lateks bisa menimbulkan kerugian.

2 Persen Fulmar Mati karena Sampah Balon

Dampak buruk balon pada lingkungan bukan isapan jempol. Data Wageninger University menunjukkan, 2 persen fulmar, jenis burung laut, mati karena menelan balon.

(BACA : Selamatkan Lingkungan, Ratusan Santri di Tuban Tanam Pohon)

Studi pada hewan jenis lain sulit dilakukan karena harus meneliti banyak kasus kematian hewan dan membedah perit untuk mengetahuinya.

Namun, minimnya studi bukan berarti dampak lingkungan balon kecil. Bukti-bukti yang ada saat ini sudah menunjukkan efek merugikan balon.

Lebih Banyak Mudarat daripada Manfaatnya

Meskipun tak berakhir di perut hewan, balon juga akan menumpuk menjadi sampah yang sulit terurai. Ini akan merugikan lingkungan.

Perayaan masih bisa dilakukan tanpa balon. Penanaman pohon, tiupan gelembung, dan karangan bunga yang asli juga memberi makna yang sama dengan balon.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Adi Susanto
Sumber
Wageningen University,