PONOROGO, FaktualNews.co – Kekerasan terhadap Tenaga Kerja Indonesia, hingga menyebabkan hilangnya nyawa di Malaysia masih saja terjadi. Kali ini Mariana (41), TKI warga desa Kaponan, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo tersebut sebelum disekap juga disiksa oleh majikannya.
Adik korban, Marwandi, mengaku, sebelum disekap, kakaknya sempat video call dengan keluarga di Ponorogo. “Saat itu keadaan kakak saya sudah sangat kurus. Sangat berubah dibanding dia berangkat ke Malaysia,” katanya kepada awak media, Senin (22/5/2017).
(BACA : TKI Terbaring Koma di Malaysia, Keluarga Kesulitan Mencari Biaya Perawatan)
Wandi menjelaskan, berdasar cerita kakaknya tidak diberi makan sama sekali. Namun disuruh bekerja hingga 24 jam.
“Lalu habis itu keluar paksa karena sakit. Dan akhirnya malah disekap selama 20 hari oleh agencynya. Saya sangat bingung,” tambahnya.
Apalagi, lanjut dia, agency meminta uang tebusan sebesar Rp 15 juta. Namun tak diberikan oleh pihak keluarga. Akhirnya Mariana disekap oleh agency.
Ditanya soal keinginan atau pesan terakhir kakaknya, Wandi menjawab tidak ada pesan khusus dari sang kakak. “Tidak ada pesan khusus. Hanya saja kakak saya ingin pulang. Dan sampainya meninggal dunia di Johor baru,” tambahnya.
(BACA : Timwas TKI DPR Desak Usut Tuntas Dugaan TPPO di Condet)
Sebelumnya, tragedi meninggalnya TKI asal Ponorogo karena bermasalah dengan majikannya terulang. Adalah Mariana (41) warga Desa Kaponan, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo yang harus pulang tak bernyawa.
Tragisnya, sebelum meninggal dunia, Mariana disekap oleh agency di Malaysia selama 20 hari. Mariana tak kunjung dipulangkan karena agency meminta uang tebusan sebesar Rp 15 juta tak diberikan oleh pihak keluarga. (ita/rep)