FaktualNews.co

Puluhan Rumah Retak, Warga Terdampak Tol Soker Tuntut Kompensasi

Peristiwa     Dibaca : 2140 kali Penulis:
Puluhan Rumah Retak, Warga Terdampak Tol Soker Tuntut Kompensasi
Salah satu rumah warga mengalami retak-retak terdampak pembangunan tol Solo-Kertosono ruas Ngawi-Kertosono yang melintasi Desa Pisang, Patianrowo, Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (25/5/2017). FaktualNews.co/Kuswanto)
Rumah retak terdampak tol soker

Salah satu rumah warga mengalami retak-retak terdampak pembangunan tol Solo-Kertosono ruas Ngawi-Kertosono yang melintasi Desa Pisang, Patianrowo, Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (25/5/2017). FaktualNews.co/Kuswanto)

NGANJUK, FaktualNews.co – Ratusan Warga Desa Pisang, Kecamatan Patianrowo, Nganjuk, menggelar aksi unjukrasa menuntut kejelasan kompensasi dari pihak kontraktor tol Solo-Kertosono (Soker) ruas Ngawi-Kertosono, Kamis (25/5/2017).  Mereka juga menuntut pihak PT Tindodi Karya Lestari untuk segera memperbaiki rumah warga terdampak pengerjaan tol Soker, hingga mengalami retak-retak.

Koordinator aksi, Kasdi, mengatakan aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes warga desa atas kerugian yang ditimbulkan seiring pihak tol selama ini tidak koperatif dan tidak memperdulikan lingkungan sekitar tol yang dibangun.

BACA JUGA : [divider]

“Akibat truk-truk proyek tol melintas, jalan desa jadi rusak. Bahkan beberapa rumah mengalami kerusakan akibat terdampak proyek, tapi tidak ada kompensasi ke desa kami. Padahal, desa kami sangat dekat dengan lokasi proyek tol Ngawi-Kertosono,” jelasnya.

Kasdi menambahkan, Desa lain sebenarnya sudah mendapatkan kompensasi karena, terdampak pembangunan tol. Tapi menurutnya, Desa Pisang yang paling dekat dengan lokasi pembangunan menjadi lokasi terdampak yang paling parah belum menerima kompensasi.

Sementara, perwakilan pihak kontraktor tol dari PT Tindodi Karya Lestari, Wakiman , menjelaskan semua keluh kesah dan permasalahan yang ditimbulkan oleh pembangunan jalan tol terhadap warga masyarakat Desa Pisang disampaikan kepada pimpinan agar dapat direalisasikan secepatnya.

“Pimpinan kami belum bisa hadir maka besuk kita adakan musyawarah lagi tentang tuntutan warga Desa pisang ini,” ungkapnya usai mediasi dengan warga di balai desa Pisang, Kamis (25/5/2017). (kus/rep)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Dani Setyanto