FaktualNews.co

Akulturasi Budaya, Tradisi Nyekar Sebelum Ramadan

Religi     Dibaca : 3074 kali Penulis:
Akulturasi Budaya, Tradisi Nyekar Sebelum Ramadan
Ziarah makam. (Ilustrasi)
Ziarah-Kubur

Ziarah makam. (Ilustrasi)

JOMBANG, FaktualNews.co – Menjelang bulan suci Ramadan, banyak tradisi dan budaya yang dihasilkan dari akulturasi agama dan kearifan lokal, seperti berziarah ke makam keluarga atau biasa disebut nyekar, menjadi salah satu tradisi masyarakat Indonesia. Maka tidak heran, berbagai tempat pemakaman umum dipenuhi warga yang berziarah.

Tradisi nyekar yang dilakukan oleh umat Islam di Indonesia. Selain mendoakan keluarga mereka yang telah tiada, tradisi nyekar juga dimanfaatkan untuk merawat dan membersihkan makam.

“Ini tadi ziarah ke makam orangtua, sanak saudar yang sudah meninggal. Tradisi nyekar ini sudah menjadi kebiasaan setiap akan Ramadan,” kata salah satu Warga Rohman (55) usai berziarah di makam Desa Banjardowo, Jombang, Jawa Timur, Jumat (26/5/2017).

BACA JUGA : [divider]

Banyaknya warga yang datang untuk berziarah, membuat kunjungan ke tempat pemakaman umum meningkat dua kali lipat. Jika pada hari biasanya tempat pemakaman umum tampak sepi dari peziarah, kini justru padat oleh peziarah yang datang tidak hanya dari dalam kota, namun juga dari luar kota.

Kondisi ini dimanfaatkan oleh warga sekitar tempat pemakaman untuk meraih keuntungan selama musim nyekar ini dengan berjualan bunga di sekitar tempat pemakaman. Bunga yang biasa digunakan untuk ditaburkan di atas makam tersebut dijual dengan harga bervariasi. Dari hasil berjualan bunga tabur musiman tersebut, seorang pedagang bahkan bisa meraup keuntungan hingga ratusan ribu Rupiah perhari.

Ziarah makam hanya satu dari sekian banyak tradisi masyarakat Indonesia khususnya umat Islam dalam menyambut bulan suci Ramadan. Selain makam keluarga, sebagian umat muslim ada pula yang berziarah ke makam para Wali dan pemuka agama Islam lainnya. (mjb1/rep)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul