Dianggap Simpatisan HTI, Ibu Sumarni Minta Namanya Direhabilitasi
JOMBANG, FaktualNews.co – Ibu Sumarni, perempuan asal Dusun Kembangsore, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang Jawa Timur, tiba-tiba terkenal di Medsos. Fotonya sempat viral di media sosial gara-gara berfoto dengan Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jombang sembari megang bendera HTI.
Atas peredaran foto tersebut, sebagian publik sudah menganggap Ibu Sumarni merupakan simpatisan ataupun bagian penting dari HTI. Padahal, perempuan paruh baya ini merupakan perempuan yang tak pernah jauh dari Nahdlatul Ulama.
Mendengar namanya tercermar, ibu yang sebetulnya aktif di forum-forum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) setempat ini akhirnya meminta kepada Ketua MWCNU dan Ketua Muslimat NU Mojowarrno untuk merehabilitasi namanya.
“Saya mohon kepada bapak Ketua MWCNU Mojowarno dan Ibu Ketua Muslimat NU Mojowarrno, agar nama saya direhabilitasi. Saya bukanlah pengikut HTI dan sampai mati saya akan tetap berkiprah dan berjuang di Nahdlatul Ulama di bawah panji Muslimat Nahdlatul Ulama,” ujarnya, Sabtu (27/5/2017).
Berita Terkait : Inilah Alasan Mengapa HTI Dianggap Bertentangan dengan Pancasila
Ia kemudian bercerita terkait awal mula fotonya mulai viral tepatnya di facebook (fb) dengan nama akun Muslimah Jombang Bersyariah yang diposting pada 21 April 2017 lalu pada pukul 22:00. Akun fb itu juga terdapat 12 like, dua komentar dan 6 kali dibagikan.
Ia mengungkapkan foto itu bermula dari kedatangan dua orang perempuan yang tidak ia kenal di rumahnya. Sebagai tuan rumah dia tidak segan-segan untuk mempersilahkan keduanya masuk.
“Setelah dialog singkat seputar kegiatan sehari-hari, lalu salah satu di antaranya mengambil gambar dengan terlebih meminta aktivis Muslimah HTI ini memegang bendera HTI. Hasil foto tersebut lalu diupload di media sosial, dan diklaim oleh kedua perempuan tersebut bahwa saya ini adalah pengikut HTI, ujar dia.
Padahal, lanjutnya, sejak kecil dirinya merasa telah dibesarkan di lingkungan NU Mojowarno dan selalu aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan MWCNU dan Muslimat NU setempat.
“Saya ingin sampaikan sekali lagi, bahwa saya bukan pengikut HTI. Sejak kecil saya dididik dan diasuh dalam keluarga NU, dan selalu aktif dalam kegiatan-kegiatan NU terutama di Muslimat Nahdlatul Ulama,” tutur Ibu Sumarni. (Syam/MSi)