FaktualNews.co

Belasan WNI di Marawi Filipina Dalam Kondisi Baik

Internasional     Dibaca : 2338 kali Penulis:
Belasan WNI di Marawi Filipina Dalam Kondisi Baik
Suasana di pintu gerbang Marawi Filipina. Foto: kbr.id

Suasana di pintu gerbang Marawi Filipina. Foto: kbr.id

BOGOR, FaktualNews.co – Marawi City Filipina tengah dalam penguasaan kelompok ISIS. Kementerian Luar Negeri RI menyebutkan, saat ini terdapat 16 Warga Negara Indonesia (WNI) di kawasan itu.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memastikan, 16 WNI di Marawi saat ini dalam kondisi baik. Belasan WNI itu terbagi menjadi dua kelompok dan berada di dua tempat yang berbeda.

“10 orang dalam satu tempat, kemudian 6 orang lagi berada di tempat berbeda. Kita terus melakukan komunikasi dengan KJRI Davao City kita, KJRI Manila, dan kita juga melakukan kontak dengan otoritas setempat. Kita juga secara internal melakukan koordinasi di sini, di dalam,” kata Retno di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (29/5/2017).

Baca Juga : Polri Belum Pastikan Kabar Meninggalnya WNI di Marawi

Retno melanjutkan, “jadi saya dengan bapak-bapak di sini kita terus melakukan koordinasi mengenai masalah keberadaan WNI kita yang ada di Marawi City dan satu  lagi di tempat berbeda, sekitar 3 jam dari Marawi City.”

Retno menambahkan,  16 WNI itu di Marawi dalam rangka dakwah. Retno belum bisa menyimpulkan tentang informasi yang mengaitkan mereka dengan ISIS.

“Mereka tablig. Kita hanya dapat menyampaikan apa yang kita ketahui sampai saat ini.”

Termasuk tentang kabar adanya seorang WNI yang tewas dalam operasi militer di Filipina, Retno belum bisa mengkonfirmasi.

“Saya ditanya saya belum dapat  mengkonfimasikan karena saya mencoba untuk mengkonfimasikan kepada otoritas setempat sampai sekarang saya belum mendapatkan.”

Tentang rencana evakuasi 16 WNI, Retno mengatakan masih menunggu kejelasan situasi di sana. Kata dia, evakuasi para WNI itu nantinya bisa saja menggunakan beberapa skenario.

“Inikan situasi yang emergency sehingga kita mencoba untuk paham dulu situasinya seperti apa. Setelah itu baru kita bicara bagaimana. Bagaimananya itu biasanya tidak hanya terpaku pada satu skenario,” ujar Retno.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Syafi'i
Sumber
kbr.id