FaktualNews.co

Selain Berkutu, Raskin yang Diterima Warga Mojokerto Juga Berbusa

Peristiwa     Dibaca : 2155 kali Penulis:
Selain Berkutu, Raskin yang Diterima Warga Mojokerto Juga Berbusa
raskin tak laik konsumsi. foto : dok.FaktualNews

Raskin tak laik konsumsi yang diterima Desa Lebakjabung, Kecamatan Jatirejo, Mojokerto.FaktualNews/Khilmi S Jane

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Selain berkutu dan berbau apek, warga khawatir beras program bantuan keluarga miskin (Raskin) diduga dioplos dengan sabun cuci. Hal tersebut lantaran saat raskin itu dicuci malah berbusa.

Ini dibuktikan Ira (25), warga Dusun Jabung, Desa Lebakjabung, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto saat ia hendak memasak beras tersebut. “Waktu dicuci, busanya lebih banyak dari biasanya. Harus dicuci berulang-ulang,” ungkap Ira.

Ira khawatir, jika beras tersebut telah dioplos dengan sabun cuci seperti yang ada di daerah lain. “Saya kan khawatir, apalagi beberapa hari ini ramai ada beras yang dioplos dengan sabun cuci,” katanya.

BACA JUGA

[divider]

Sebenarnya, lanjut Ira, kualitas raskin yang disalurkan Perum Bulog Subdivre II Surabaya Selatan kepada warga Desa Lebakjabung, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, jauh dari kata laik. Namun ia tak memiliki banyak pilihan.

“Sebenarnya tidak bisa dimasak, berhubung tidak ada beras lainnya, ya terpaksa dimasak saja,” ungkapnya kepada faktualnews.co, Rabu (31/5/2017).

Sementara itu, Kepala Sub Divre II Surabaya Selatan tak menampik adanya Raskin yang kualitasnya buruk. Menurutnya, hal itu karena memang beras yang disalurkan merupakan beras yang diserap beberapa bulan sebelumnya.

“Memang, ada sebagian yang kondisinya tidak baik namun sudah kita lakukan penggantian. Jadi kalau memang kondisinya jelek, silahkan ditukarkan ke Bulog,” kata Arsyad, kepada FaktualNews.co, Rabu (31/5/2017).

Menurutnya, beberapa waktu lalu Bulog juga telah mengganti Raskin warga di wilayah Dawarblandong, yang dikembalikan warga. Lantaran, warga sendiri tidak bersedia menerima Raskin tersebut karena kualitasnya dinilai tak laik konsumsi.

“Ada memang beberapa waktu lalu, kalau tidak salah jumlahnya 5 sak. Kita ganti semua yang tidak laik,” paparnya.

Arsyad pun mengakui jika Raskin yang disalurkan ini merupakan serapan lama. Ia berdalih, tidak bisa menyalurkan beras yang baru diserap. Karena fungsi Bulog merupakan penyimpanan.

“Kalau persoalan adanya kutu, kami tetap lakukan fumigasi. Kalau bau saya rasa tidak. Baunya ya bau gudang itu, karena memang disimpan di gudang,” tandasnya.(khil/ivi)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin